Perbedaan Psikolog dan Psikiater: Pendidikan serta Ruang Lingkup Penanganan

Dany Garjito Suara.Com
Rabu, 18 Mei 2022 | 17:59 WIB
Perbedaan Psikolog dan Psikiater: Pendidikan serta Ruang Lingkup Penanganan
Ilustrasi kesehatan mental. (ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Psikolog dan Psikiater kerap disamakan profesinya karena sama-sama menangani kejiwaan seseorang. Perbedaan Psikolog dan Psikiater terkadang membuat salah paham. Ternyata kedua profesi tersebut sangat berbeda. Perbedaan keduanya cukup terlihat dari sisi pengobatan dan penanganan pasien. Berikut penjelasan terkait perbedaan Psikolog dan Psikiater.

Perbedaan Psikolog dan Psikiater

  • Psikolog

Psikolog adalah seseorang yang mengenyam pendidikan di Fakultas Psikologi. Kemudian ia melanjutkan ke program profesi untuk menjalankan dan belajar sebagai psikolog. Bidang pekerjaan psikologi yang dekat dengan Psikiater adalah Psikologi Klinis.

Bidang ini menangani kasus kejiwaan, melakukan psikoterapi, melakukan tes IQ, minat bakat, kepribadian. Namun Psikolog tidak boleh meresepkan obat karena berfokus pada terapi psikososial untuk mengendalikan perilaku, pikiran dan emosi pasien. Psikolog kerap diundang dalam perekrutan pegawai. Materi tes psikologi tersebut menjadi bahan pertimbangan berbagai perusahaan untuk menemukan calon karyawan yang diinginkan.

Baca Juga: Benarkah Wanita Lebih Suka Pria Kaya dan Berpendidikan? Ini Kata Studi

  • Psikiater

Psikiater adalah seseorang yang mengambil kuliah pendidikan dokter kemudian mengambil spesialisasi kejiwaan. Psikiatri adalah spesialisasi ilmu kedokteran. Setelah menjadi sarjana kedokteran, harus menjalani lagi pendidikan selama empat tahun untuk residensi psikiatri. Psikiatri menangani pasien dengan gangguan jiwa yang membutuhkan resep dokter. Resep tersebut kerap berkaitan dengan obat tidur atau obat penenang untuk pasien yang menderita penyakit kecemasan atau kurang tidur dan lain sebagainya.

Perbedaan keduanya juga terletak dalam penanganan pasien. Psikiater akan memeriksa kesehatan fisik pasien untuk mengetahui baik tidaknya kondisi medis yang memengaruhi kondisi pasien. Psikolog memeriksa dan menangani pasien berdasarkan perilaku, emosi, dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Demikian perbedaan Psikolog dan Psikiater secara garis besar. Perbedaan keduanya ada pada kewenangan dan ruang lingkup penanganan. Psikolog tidak boleh meresepkan obat-obatan, sedangkan Psikiater diperkenankan.

Kunjungan terhadap Psikolog maupun Psikiater tidak harus menunggu diagnosis atau ketika gejala semakin buruk. Kesehatan mental juga merupakan aspek kesehatan yang penting dan perlu diperhatikan. Alasannya, keadaan mental mampu mempengaruhi aktivitas seseorang sehari-hari.

Baca Juga: Siapa Lita Gading? Psikolog Mantan Artis Kini Berseteru dengan Sonny Septian dan Fairuz A Rafiq

Pemeriksaan diri terkait kesehatan mental akan baik pula apabila dijalankan secara rutin. Hal tersebut membantu memperbaiki hidup agar lebih stabil dan sehat secara mental. Jika kesehatan mental baik, maka kehidupan sehari-hari pun dapat dilakukan dengan baik dan lancar.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI