Minum Banyak Obat dalam Satu Waktu Punya Konsekuensi Fatal, Terutama pada Pasien Kanker

Rabu, 18 Mei 2022 | 16:10 WIB
Minum Banyak Obat dalam Satu Waktu Punya Konsekuensi Fatal, Terutama pada Pasien Kanker
ilustrasi minum banyak obat (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak jarang seseorang mengonsumsi banyak obat karena berbagai kondisi kesehatan. Namun, hal ini dapat mengakibatkan peningkatan risiko terkait interaksi obat.

Kondisi ini disebut polifarmasi, yang sangat berbahaya, terutama pasien kanker yang akan menjalani terapi.

Meski penggunaan beberapa obat dan suplemen secara bersamaan penuh dengan risiko, studi yang terbit di jurnal The Oncologist menunjukkan bahwa sulit bagi banyak orang untuk lepas dari obat resep mereka.

"Bahkan, ketika obat tidak lagi diperlukan, pasien merasa sulit untuk berhenti meminumnya, karena emosi yang terlibat," imbuh ahli onkologi di Wilmot Cancer Institute, Erika Ramsdale, dilansir The Health Site.

Baca Juga: Cara Perawatan Pasca Keguguran di Rumah, dari Minum Obat Pereda Nyeri hingga Hindari Berhubungan Seks

Ia menambahkan, "Ada perasaan, 'Apa yang akan terjadi jika saya berhenti?'. Banyak ketidakpastian dan emosi terkait masalah ini."

Ilustrasi obat-obatan. (Pixabay.com/stevepb)
Ilustrasi obat-obatan. (Pixabay.com/stevepb)

Pasien Kanker Punya Risiko Tinggi

Studi tersebut juga mencatat bahwa polifarmasi umum terjadi pada pasien kanker.

Pasien kanker mungkin sedang mengonsumsi beberapa obat seperti obat untuk tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, antidepresan, obat diabetes, dosis pil sakit kepala, pil yang dijual bebas untuk meredakan mulas, antihistamin, hingga vitamin.

Namun seringkali, peneliti mencatat kebanyakan pasien tidak melaporkan hal ini kepada tim medis.

Baca Juga: 6 Cara Meredakan Sakit Kepala Tanpa Perlu Minum Obat

Menurut Ramsdale, risiko penggunaan yang tidak tepat dan interaksi obat yang berakibat serius akan meningkat seiring banyaknya obat dan suplemen yang dikonsumsi seseorang.

Konsekuensi dari interaksi obat bisa berupa jatuh, penurunan fungsional, dan kematian. Selain itu, orang tersebut juga berisiko tinggi mengalami kecemasa atau depresi.

Untuk menghindari interaksi obat yang merugikan, Ramsdale mendesak dokter untuk mempertimbangkan risiko versus manfaat dari setiap obat dan harapan hidup pasien.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI