Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) baru-baru ini memperbarui penyelidikannya terhadap wabah hepatitis misterius yang menyerang anak-anak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan studi kasus-kontrol yang selesai minggu ini akan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai hubungan adenovirus maupun virus corona Covid-19 dengan hepatitis pada anak-anak.
Pada awal Mei 2022, CDC dan mitra negara bagian menyelidiki 109 anak-anak dengan hepatitis yang belum diketahui asalnya di 25 negara bagian dan teritori.
Datanya menunjukkan lebih dari setengah di antaranya dinyatakan positif adenovirus, yang mana lebih dari 90 persen dirawat di rumah sakit, 14 persen membutuhkan transplantasi hati dan 5 kasus meninggal.
Baca Juga: Kasus Hepatitis Akut Misterius Hingga Kini Belum Terdeteksi di Banjarbaru: Belum Ada
Menurut laporan Medical Xpress, sekitar 18 persen kasus hepatitis di seluruh dunia juga dinyatakan positif virus corona Covid-19.
"Fokus terbesar kami selama seminggu ke depan adalah pengujian serologis untuk mendeteksi paparan sebelumnya dan infeksi virus corona Covid-19," kata Philippa Easterbrook, dari program hepatitis global WHO dikutip dari Fox News.
Easterbrook mengatakan Inggris akan memiliki data pada studi kasus kontrol yang membandingkan apakah tingkat deteksi adenovirus pada anak-anak yang menderita hepatitis berbeda dari anak-anak lain yang dirawat di rumah sakit tanpa hepatitis dalam seminggu.
"Data itu akan sangat membantu mempertajam adenovirus hanya infeksi insidental yang terdeteksi atau ada hubungan kausal dengan kasus hepatitis," jelasnya.
Karena adenovirus digunakan dalam beberapa vaksin Covid-19, ada satu teori yang menunjukkan hubungan antara suntikan vaksin Covid-19 dan wabah hepatitis di Inggris.
Baca Juga: Mengenal Beragam Vaksin Hepatitis, Apakah Bisa Digunakan untuk Hepatitis Akut?
Tetapi, adenovirus dalam vaksin Covid-19 ini hanyalah pengangkut yang tidak berbahaya dan sudah dimodifikasi, sehingga mereka tidak bisa mereplikasi atau mneyebabkan infeksi.
"Tidak ada bukti hubungan antara vaksin Covid-19 dan hepatitis. Karena, mayoritas kasus hepatitis menyerang anak usia di bawah 5 tahun, yang mana belum mendapatkan vaksin tersebut," kata Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).