Kasus Cacar Monyet Terus Bertambah di Inggris, WHO Sampai Rilis Pernyataan

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 17 Mei 2022 | 11:17 WIB
Kasus Cacar Monyet Terus Bertambah di Inggris, WHO Sampai Rilis Pernyataan
Ilustrasi cacar monyet. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas kesehatan Inggris mengatakan mereka telah mengidentifikasi empat kasus "langka dan tidak biasa" penyakit cacar monyet atau monkeypox di antara lelaki yang tampaknya telah terinfeksi di London. Mereka tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara Afrika di mana penyakit seperti cacar itu endemik.

Dalam sebuah pernyataan Senin, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan penyelidikan telah dimulai tentang bagaimana orang-orang itu terinfeksi dan apakah mereka memiliki hubungan satu sama lain. Tiga dari pria itu berada di London dan satu di timur laut Inggris.

Semua laki-laki mengidentifikasi sebagai gay, biseksual atau laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.

Pekan lalu, Inggris melaporkan tiga kasus cacar monyet sebelumnya, termasuk dua orang yang tinggal di rumah yang sama dan satu lagi yang sebelumnya bepergian ke Nigeria, di mana penyakit itu endemik pada hewan.

Monkeypox atau cacar monyet. (Shutterstock)
Monkeypox atau cacar monyet. (Shutterstock)

“Bukti menunjukkan bahwa mungkin ada penularan virus cacar monyet di masyarakat, menyebar melalui kontak dekat,” kata Dr Susan Hopkins, Kepala Penasihat Medis untuk Badan Keamanan Kesehatan Inggris.

“Kami secara khusus mendesak pria gay dan biseksual untuk waspada terhadap ruam atau lesi yang tidak biasa dan segera menghubungi layanan kesehatan seksual.”

Peningkatan kasus tersebut, membuat Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan pernyataan. Dalam situs resminya WHO mengatakan bahwa setiap penyakit selama perjalanan atau setelah kembali dari daerah endemik harus dilaporkan ke profesional kesehatan, termasuk informasi tentang semua perjalanan dan riwayat imunisasi terakhir.

"Penduduk dan wisatawan ke negara-negara endemik harus menghindari kontak dengan hewan sakit (mati atau hidup) yang dapat menampung virus monkeypox (tikus, marsupial, primata) dan harus menahan diri dari makan atau menangani hewan buruan (daging semak)," kata WHO.

WHO juga melanjutkan, bahwa pentingnya kebersihan tangan menggunakan sabun dan air, atau pembersih berbasis alkohol harus ditekankan. Sementara vaksin dan pengobatan khusus baru-baru ini disetujui untuk monkeypox, masing-masing pada 2019 dan 2022, tindakan pencegahan ini belum tersedia secara luas.

Baca Juga: Inggris Laporkan Warganya Terinfeksi Cacar Monyet Langka Usai Perjalanan ke Afrika

Seorang pasien dengan cacar monyet harus diisolasi dan diberikan perawatan suportif selama periode infeksi yang diduga dan diketahui, yaitu selama tahap prodromal (tanda awal) dan ruam penyakit, masing-masing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI