Bangun Lebih Sedikit di Malam Hari Bikin Kinerja Otak Penderita Alzheimer Lebih Baik Keesokan Harinya

Selasa, 17 Mei 2022 | 10:08 WIB
Bangun Lebih Sedikit di Malam Hari Bikin Kinerja Otak Penderita Alzheimer Lebih Baik Keesokan Harinya
Ilustrasi bangun di malam hari (Pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian sudah membuktikan bahwa gangguan tidur berkepanjangan berisiko menyebabkan penurunan kognitif, yang juga menjadi faktor risiko demensia.

Tidak hanya itu, dalam studi tersebut juga disebutkan bahwa tidur yang terganggu merupakan salah satu gejala penyakit Alzheimer, sejenis demensia.

Kini, riset terbaru menunjukkan bahwa variasi tidur, seperti tidur terlalu lama atau bangun di malam hari, punya efek lebih besar pada beberapa aspek fungsi otak keesokan harinya pada orang dengan penyakit Alzheimer.

Dalam studi ini, peneliti mengamati 15 penderita Alzheimer, 8 dengan gangguan kognitif ringan dan 22 tanpa tanda gangguan kognitif untuk membandingkan hubungan antara tidur dan fungsi siang hari.

Baca Juga: Peneliti Sebut Tidur Bisa Membantu Proses Mengatur Emosi, Ini Penjelasannya

"Kami menemukan bahwa kontinuitas tidur yang tinggi (bangun lebih sedikit di malam hari) umumya lebih baik untuk kinerja keesokan siangnya," kata Dosen Psikologi Universitas Brighton, Inggris, Sara Balouch, dilansir The Conversation.

Ilustrasi gangguan tidur. (Shutterstock)
Ilustrasi gangguan tidur. (Shutterstock)

Selain itu, pasien Alzheimer juga membuat kesalahan memori yang lebih sedikit di siang harinya.

Baik pasien Alzheimer dan gangguan kognitif ringan juga memilih lebih sedikit masalah perilaku seperti menangis atau agresi pada hari berkiutnya setelah kontinuitas tidur yang lebih tinggi.

Temuan itu bertahan bahkan ketika peneliti menyesuaikan dengan faktor lain yang mungkin lebih memengaruhi hasil studi, seperti jenis kelamin, usia, dan tahun pendidikan.

"Meski penelitian kami kecil, temuan kami tampaknya sejalan dengan apa yang telah ditunjukkan oleh penelitian lain, yakni bahwa ada level tidur optimal dalam beberapa fungsi kognitif," sambung Balouch.

Baca Juga: Ilmiah, Ini Pentingnya Tidur Bagi Kesehatan Mentalmu

Namun, level tidur optimal tersebut akan berbeda pada stiap orang.

Selain itu, studi lain juga menyatakan bahwa tidur membantu membersihkan penumpukan deposit amiloid (sejenis protein) dari otak.

Jika deposit amiloid tidak dikeluarkan dari otak dengan tidur nyenyak atau jumlah optimal maka dapat menggumpal sebagai plak di area otak yang terkait dengan memori dan fungsi kognitif. Plak amiloid juga merupakan salah satu ciri penyakit Alzheimer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI