Tanaman Daun Kelor dan Meniran Sering Jadi Obat Herbal, Ini Daftar Kandungan Zat Aktif di Dalamnya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 17 Mei 2022 | 06:30 WIB
Tanaman Daun Kelor dan Meniran Sering Jadi Obat Herbal, Ini Daftar Kandungan Zat Aktif di Dalamnya
Daun meniran. (Dok. Ilustrasi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Daun kelor dan meniran merupakan tanaman asli Indonesia yang kerap dijadikan sebagai bahan obat herbal.

Menguti Hello Sehat, dua tanaman ini memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang bermanfaat bagi tubuh. Apa saja?

Daun kelor seringkali diolah menjadi tambahan sup atau dihaluskan menjadi bubuk obat herbal. Daun ini pun kerap digunakan sebagai bahan herbal untuk daya tahan tubuh oleh orang Indonesia.

Daun dari tanaman Moringa oleifera ini memberikan efek meningkatkan daya tahan tubuh melalui beberapa cara.

Baca Juga: 5 Bahan Herbal yang Berguna untuk Menjaga Kekebalan Tubuh, Kamu Harus Tahu!

Ilustrasi daun kelor (Pixabay.com)
Ilustrasi daun kelor (Pixabay.com)

Pertama, daun kelor mampu bekerja langsung memberantas patogen virus, bakteri, dan jamur berbahaya. Kandungan asam amino dan flavonoidnya mampu mengurangi daya tahan hidup mikroorganisme berbahaya pada tubuh.

Kedua, daun kelor mampu mengurangi respons peradangan pada sel imun tubuh. Efek ini akan berpotensi mengurangi risiko terkena penyakit akibat peradangan kronis, kelainan imun, dan penyakit autoimun.

Tidak hanya itu, daun kelor juga mempercepat produksi sel fibroblas sehingga luka pun cepat sembuh dan mengurangi risiko infeksi pada luka.

Sementara itu Meniran adalah salah satu tanaman khas Indonesia yang sudah digunakan untuk keperluan kesehatan sejak dulu.

Tanaman dengan nama ilmiah Phyllanthus niruri ini kaya akan senyawa tanaman, seperti:

Baca Juga: Catat! 5 Khasiat Meminum Air Rebusan Daun Binahong bagi Kesehatan

  • lignan,
  • flavonoid,
  • terpenoid,
  • alkaloid,
  • polifenol,
  • kumarin,
  • saponin, dan
  • tanin.

Senyawa ini mampu mengurangi pelepasan senyawa sitokin penyebab peradangan tubuh. Selain itu, meniran berpotensi meningkatkan aktivitas sel darah putih, sel T, dan sel B dalam melawan patogen bakteri dan virus.

Jenis flavonoid pada meniran, yakni quercetin, juga bekerja menekan produksi enzim COX-2 pada tubuh agar jumlahnya tetap terkendali.

Produksi enzim COX-2 yang berlebihan dapat mengakibatkan gangguan fungsi sel imun, seperti pada penyakit autoimun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI