Suara.com - Pandemi Covid-19 mengingatkan pentingnya pencegahan penyakit menular, demi mencegah wabah. Inilah yang menjadi alasan akan dibentuknya Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Menular ASEAN atau ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED).
“Kita setuju untuk membentuk ACPHEED. Intinya adalah pusat kerjasama ASEAN untuk menghadapi potensi adanya outbreak pandemi ke depannya,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Terdapat 3 pilar untuk membentuk ACPHEED. Menkes Budi menyebutkan pilar-pilar tersebut antara lain pilar surveilans, deteksi, dan respons. Ada juga pilar manajemen risiko.
3 negara yang sudah memberikan komitmen untuk masing-masing pilar tersebut adalah Vietnam, Thailand, dan Indonesia. Jadi 3 negara ini akan bekerja sama untuk mempersiapkan segalanya apabila ada potensi outbreak.
Baca Juga: Cegah Penyebaran COVID-19 di Asia Tenggara, Sertifikat Vaksinasi Perlu Miliki Standar yang Sama
Adanya ACPHEED akan mengintegrasikan protokol kesehatan yang ada di negara-negara anggota ASEAN.
“Itu nanti kita sinergikan. Kalau ada negara anggota ASEAN memiliki kasus pandemi yang sudah sangat turun, maka relaksasi dari prosesnya lebih tinggi dibandingkan negara lain yang kasusnya belum turun,” ucap Menkes Budi.
ACPHEED berlaku secara ASEAN tapi kompetensi utamanya ada di 3 negara yakni Vietnam, Thailand, dan Indonesia.
Pasalnya, 3 negara tersebut yang mengajukan bahwa mereka mau memiliki kantor di Indonesia untuk salah satu dari kompetensi baik surveilans, deteksi, atau respons.
Baca Juga: Cegah Penyakit Zoonosis Jadi Wabah Baru, Menkes Budi Gunadi Kedepankan Konsep One Health