Studi: Setengah Pasien Virus Corona Covid-19 yang Dirawat Tetap Alami Gejala hingga 2 Tahun

Senin, 16 Mei 2022 | 14:56 WIB
Studi: Setengah Pasien Virus Corona Covid-19 yang Dirawat Tetap Alami Gejala hingga 2 Tahun
Ilustrasi virus corona Covid-19. (Pixabay/Engin_Akyurt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi baru menunjukkan bahwa banyak pasien virus corona Covid-19 yang dirawat di rumah sakit masih mengalami gejala bertahun-tahun. Kondisi ini disebut juga sebagai Long Covid-19.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Respiratory Medicine ini mengamati orang-orang hingga dua tahun setelah mereka keluar dari rumah sakit karena virus corona Covid-19.

Studi tersebut menemukan bahwa banyak orang dengan virus corona Covid-19 yang dirawat di rumah sakit masih mengalami efek jangka panjang virus tersebut.

Meskipun kesehatan fisik dan mental cenderung membaik dari waktu ke waktu, beberapa masih bisa tetap bergejala dua tahun kemudian.

Studi ini menunjukkan bahwa jumlah pasien rawat inap akibat virus corona yang berjuang dengan masalah kesehatan lebih buruk dari populasi umum.

Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)

"Temuan kami menunjukkan bahwa pada proporsi tertentu dari pasien yang selamat dari virus corona Covid-19 masih membutuhkan lebih dari dua tahun untuk pulih sepenuhnya," kata Pro Bin Co dikutip dari Express.

Bin Co mengatakan masih banyak yang belum diketahui mengenai efek kesehatan jangka panjang dari virus corona Covid-19.

Tapi, penelitian ini merupakan studi tindak lanjut terlama hingga sekarang yang fokus pada topi tersebut. Penelitian ini pun telah mengamati 1.192 pasien yang keluar dari Rumah Sakit Jin Yin-tan di Wuhan, China.

Rata-rata usia peserta adalah 57 tahun ketika keluar dari rumah sakit. Para peneliti pun memeriksa hasil kesehatannya selama 2 tahun setelah timbulnya gejala awal.

Baca Juga: Belum Terinfeksi Covid-19 selama 2 Tahun Pandemi? Ahli Ungkap Penyebabnya!

Mereka melakukan tes kesehatan, termasuk latihan jalan kaki, kuesioner, tes laboratorium dan lainnya. Penelitian tersebut juga mengikutsertakan pasien tanpa Covid-19 untuk menentukan hasil terbaik terkait kasus pemulihan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI