Penggunaan Antibiotik pada Pasien Rawat Inap Meningkatkan Risiko Infeksi Jamur, Begini Cara Mengatasinya

Sabtu, 14 Mei 2022 | 22:07 WIB
Penggunaan Antibiotik pada Pasien Rawat Inap Meningkatkan Risiko Infeksi Jamur, Begini Cara Mengatasinya
ilustrasi penggunaan antibiotik (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengobati atau mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Namun, mengonsumsi antibiotik secara sering dapat menyebabkan efek samping.

Salah satu efek samping tersebut adalah gangguan pada sistem kekebalan di usus dan peningkatkan risiko infeksi jamur.

Karenanya, menurut penelitian dari University of Birmingham dan National Institutes of Health, pasien yang diberi resep antibiotik di rumah sakit lebih mungkin terkena infeksi jamur.

Peneliti menyarankan untuk menggunakan obat penambah kekebalan bersama antibiotik, kedua obat ini dapat mengurangi risiko infeksi jamur.

Baca Juga: Musim Panas Meningkatkan Infeksi Jamur di Area Vagina, Begini Cara Mencegahnya!

Ilustrasi (Foto: shutterstock)
Ilustrasi antibiotik (Foto: shutterstock)

Infeksi jamur umum di antara pasien rawat inap

Menurut peneliti, dilanisr The Health Site, kandidiasis invasif merupakan komplikasi utama di antara pasien rawat inap yang diberi antibiotik untuk mencegah sepsis dan infeksi bakteri lain.

Kandidiasis adalah infeksi jamur yang mengancam jiwa disebabkan oleh ragi (sejenis jamur) disebut Candida.

Kondisi ini dapat memengaruhi darah, jantung, otak, mata, tulang, dan anggota tubuh lainnya.

Peneliti mencatat infeksi jamur bisa lebih sulit diobati daripada infeksi bakteri.

Baca Juga: Perlu Tahu! Ini 6 Penyebab Dari Infeksi Jamur, Benarkah Karena Obat Antibiotik?

Obat penambah kekebalan dapat membantu mengurangi komplikasi

Dalam studi ini, peneliti juga mengidentifikasi adanya bagian dari sistem kekebalan yang hilang dari usus setelah pengobatan antibiotik.

Ketika peneliti memberi obat penambah kekebalan pada tikus, tingkat keparahan infeksi jamur berkurang.

Selain menggunakan obat penambah kekebalan, peneliti juga menyarankan untuk berhati-hati dalam meresepkan antibiotik pada pasien.

Penulis studi utama Rebecca Drummond mencatat bahwa membatasi atau mengubah cara dalam meresepkan antibiotik dapat membantu mengurangi risiko infeksi serta mengatasi masalah resistensi antibiotik, yang saat ini semakin berkembang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI