Suara.com - Alat kontrasepsi atau KB memang dapat menyebabkan beberapa efek samping, mulai dari mual hingga pendarahan di tengah-tengah periode menstruasi.
Namun, ada beberapa efek samping yang bersifat anekdot, seperti kemungkinan perubahan berat badan.
Sebenarnya, dilansir Insider, tidak ada bukti kuat bahwa sebagian besar jenis KB dapat menyebabkan penurunan berat badan maupun penambahan berat badan.
Ada beberapa penelitian yang hasilnya menunjukkan alat kontrasepsi tidak memengaruhi berat badan:
Baca Juga: Merokok Ganja Bisa Turunkan Berat Badan? Ini Faktanya!
- Sebuah tinjauan tahun 2014 terhadap 49 penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi kuat antara kontrasepsi hormonal dan perubahan berat badan.
- Satu tinjauan tahun 2016 dari 22 studi menemukan bukti terbatas pada penggunaan kontrasepsi progestin dan penambahan berat badan selama enam hingga 12 bulan sejak menggunakan.
Pada studi kedua, peneliti mencatat bahwa jenis kenaikan berat badan yang dialami peserta studi dapat terjadi seiring waktu, terlepas dari penggunaan alat kontrasepsi.
Tetapi jika Anda ingin menggunakan alat KB tetapi takut menambah berat badan, Anda dapat memilih metode non-hormonal.
"Untuk alat kontrasepsi kelahiran non-hormonal jangka panjang, Anda dapat memilih IUS tembaga," saran obhyn di Loma Linda University Health, Heather Figueroa.
Baca Juga: Tips Cegah Kelebihan Berat Badan Usai Lebaran
Menurut Figueroa, alat kontrasepsi IUD tembaga dapat bertahan hingga 10 tahun dan ini tidak mengandung hormon.
Beberapa kontrasepsi jangka pendek non-hormonal juga dapat digunakan, seperti kondom, diafragma, dan spermisida.
Karena semua metode tersebut tidak mengandung hormon, Anda tidak berisiko mengalami kenaikan atau penurunan berat badan.