Suara.com - Indonesia mengalami penurunan kasus Covid-19 secara sigfinikan dalam beberapa bulan terakhir. Meski begitu, bukan berarti pemberian vaksin Covid-19 sudah tidak perlu lagi dilakukan.
Satgas Covid-19 dalam berbagai kesempatan menekankan bahwa vaksinasi Covid-19 merupakan perlindungan utama terhadap infeksi virus Corona. Sayangnya, tidak sedikit masyarakat yang enggan mendapatkan vaksin karena tertipu hoaks dan mitos vaksin Covid-19.
Mengutip situs resmi Satgas Covid-19, setidaknya ada 4 mitos yang masih beredar dan dipercaya masyarakat tentang vaksin Covid-19. Apa saja?
MITOS Pertama: Vaksin Covid-19 Mengandung Bahan Berbahaya
FAKTA: Hampir semua bahan di dalam vaksin Covid-19 sama dengan bahan yang ada di makanan, yakni gula, garam, dan lemak.

Beberapa vaksin Covid-19 mengandung mRNA ataupun virus Covid-19 yang sudah dilemahkan dan dimatikan, sehingga tidak berbahaya. Tujuannya adalah memicu pembentukan imun oleh tubuh.
Vaksin Covid-19 tidak mengandung bahan pengawet, jaringan tubuh, antibiotik, protein makanan, lateks, dan logam.
MITOS Kedua: Vaksin Covid-19 Menyebabkan Varian Baru
FAKTA: Vaksin Covid-19 tidak menciptakan atau menyebabkan varian virus penyebab Covid-19. Sebaliknya, vaksin Covid-19 dapat membantu mencegah munculnya varian baru.
Baca Juga: Usai Lebaran Apakah PPKM Bakal Terus Dilanjutkan? Ini Kata Satgas Covid-19
MITOS Ketiga: Vaksin Covid-19 membuat saya terinfeksi Covid-19