Suara.com - Hepatitis akut misterius tengah menyebabkan kekhawatiran di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Apa saja gejala yang perlu diwaspadai?
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. M. Syahril, Sp.P., mengungkapkan bahwa kasus terduga hepatitis akut miksterius di Indonesia telah ada sebanyak 18 orang. Dari jumlah tersebut 7 orang di antaranya meninggal dunia.
Seluruh pasien mengalami gejala yang hampir serupa, terutama demam. Hanya saja, dokter Syahril mengatakan bahwa kebanyakan pasien hanya alami demam ringan.
"Ada demam sebanyak 72,2 persen. Kemudian mual muntah, hilang nafsu makan, diare akut, lemah, lesu, nyeri bagian perut, nyeri pada otot, dan sendi. Juga kuning di mata termasuk kulit," ungkap dokter Syahril dalam konferensi pers virtual, Jumat (13/5/2022).
Meski kuning pada sklera mata dan kulit termasuk gejala khas dari hepatitis, dokter Syahril meminta agar setiap pasien yang mengalami gejala tersebut harus diperiksa menyeluruh. Sebab, tanda dari hepatitis akut misterius tersebut biasanya diikuti gejala lain, selain warna kuning.
"Setiap Puskesmas dan Rumah Sakit harus melaporkan gejala yang ada, yaitu gejala kuning yang terlihat pada mata maupun kulit. Tetapi untuk hepatitis akut ini harus ada gejala lain. Kemarin terjadi di banyak kabupaten/kota di Jawa Tengah yang kasus kuning meningkat, tapi setelah diklarifikasi ternyata pasien tersebut kuning karena kelainan lahir," tuturnya.
Untuk memastikan penyakit hepatitis akut misterius tersebut, pasien perlu menjalankan sejumlah tes. Selain cek darah untuk melihat kadar enzim SGPT dan SGOT, dokter Syahril mengatakan bahwa pasien terlebih dahulu dipastikan infeksi hepatitis A-E.
"Juga akan diambil sampel nasofaring lewat hidung dan mulut untuk memberikan pemeriksaan apakah ada virus lain. Juga pemeriksaan suatu rektal yaitu dubur untuk juga melihat virus penyebab selain hepatitis A sampai E," jelasnya.