Ketika beranjak dewasa, Florence merasa terpanggil untuk terjun dan melakoni hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan.
Saat itu banyak pria yang terpikat oleh kecantikannya dan mencoba melamar untuk menjadikannya dia sebagai istri. Salah satu pria yang melamarnya adalah Richard Moncton Milnes, seorang penyair ternama dan kaya raya.
Namun semua lamaran tersebut ia tolak, karena tekad Florence untuk mengabdikan dirinya di dunia perawat suda bulat.
Ia lantas dikenal sebagai pelopor perawat modern. Namun publik juga mengenalnya sebagai penulis dan ahli statistik.
Atas jasanya mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia. Dia dijuluki dengan nama “Bidadari Lampu” atau The Lady With The Lamp, dalam bahasa Inggris.
Konsep perawat modern yang dipelopori Florence Nightingale adalah ketika ia menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan pada rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat.
Ketika Perang Krimea berkecamuk pada 1850-an, Florence ditempatkan di Rumah Sakit Barak di Scutari (sekarang distrik Istanbul).
Di sana ia memimpin sekelompok perawat yang merawat para tentara Inggris yang terluka akibat perang. Ketika tiba di rumah sakit tersebut, Florence terkejut dengan kondisi dan fasilitas kesehatan yang ada disana.
Ia lalu tergerak untuk memberlakukan standar perawatan yang ketat. Ia juga memastikan setiap bangsal bersih dan dipenuhi makanan dan peralatan medis.
Baca Juga: Curhat Perawat Bilang Sedang di Rumah Sakit, Reaksi Pacar Bikin Ngakak
Pengalaman itulah yang kemudian membawanya untuk terus mengkampanyekan reformasi dalam sistem kesehatan dan sistem keperawatan secara umum.