Sejarah Hari Perawat Internasional dan Sosok Berjasa Florence Nightingale

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 13 Mei 2022 | 08:35 WIB
Sejarah Hari Perawat Internasional dan Sosok Berjasa Florence Nightingale
Sejarah Hari Perawat Internasional dan Florence Nightingale (wikipedia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perawat merupakan salah satu profesi yang terkait dengan dunia kesehatan yang bertugas mendampingi dokter merawat orang-orang yang sakit. Lantas kenapa pula harus ada perawat dan bagaimana sejarah Hari Perawat Internasional?

Hari Perawat Internasional jatuh pada setiap tanggal 12 Mei, dan diperingati di seluruh dunia.

Hari Perawat Internasional merupakan hari khusus untuk memperingati lahirnyanya Florence Nightingale. Menurut International Council of Nurses, ia merupakan pendiri keperawatan modern.

Dan tahun ini, tema yang diusung dalam Hari Perawat Internasional adalah "Perawat: Suara untuk Memimpin - Berinvestasi dalam Keperawatan dan hormati hak untuk mengamankan kesehatan global".

Baca Juga: Curhat Perawat Bilang Sedang di Rumah Sakit, Reaksi Pacar Bikin Ngakak

Sebelumnya, penentuan Hari Perawat Internasional sempat mendapatkan pro dan kontra. Adalah Dorothy Sutherland yang pertama kali mengusulkan 12 Me sebagai Hari Perawat Internasional. Namun usul tersebut tidak diterima.

Dorothy sendiri merupakan seorang petugas di Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat.

Meski usulan tersebut ditolak, dua dekade kemudian, 12 Mei akhirnya terpilih dan ditetapkan sebagai Hari Perawat Internasional, karena bertepatan dengan lahirnya Florence Nightingale.

Sejak itulah Dewan Perawat Internasional (ICN) menghasilkan materi dan bukti hari Perawat Internasional dan menyebarkannya ke seluruh dunia.

Namun siapakah sebenarnya Florence Nightingale yang menjadi inspirasi munculnya Hari Perawat Internasional?

Baca Juga: Ulasan Love Beyond Frontier: Perjalanan Krist Perawat Mencari Sang Ibu

Florence Nightingale disebutkan lahir pada 12 Mei 1820 dan wafat pada 13 Agustus 1910. Florence dibesarkan dalam keluarga yang berada. Masa kecilnya ia habiskan di Lea Hurst, yakni sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Nightgale, yang merupakan seorang kaya raya dan tuan tanah di Derbyshire, London, Inggris.

Ketika beranjak dewasa, Florence merasa terpanggil untuk terjun dan melakoni hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan.

Saat itu banyak pria yang terpikat oleh kecantikannya dan mencoba melamar untuk menjadikannya dia sebagai istri. Salah satu pria yang melamarnya adalah Richard Moncton Milnes, seorang penyair ternama dan kaya raya.

Namun semua lamaran tersebut ia tolak, karena tekad Florence untuk mengabdikan dirinya di dunia perawat suda bulat.

Ia lantas dikenal sebagai pelopor perawat modern. Namun publik juga mengenalnya sebagai penulis dan ahli statistik.

Atas jasanya mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia. Dia dijuluki dengan nama “Bidadari Lampu” atau The Lady With The Lamp, dalam bahasa Inggris.

Konsep perawat modern yang dipelopori Florence Nightingale adalah ketika ia menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan pada rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat.

Ketika Perang Krimea berkecamuk pada 1850-an, Florence ditempatkan di Rumah Sakit Barak di Scutari (sekarang distrik Istanbul).

Di sana ia memimpin sekelompok perawat yang merawat para tentara Inggris yang terluka akibat perang. Ketika tiba di rumah sakit tersebut, Florence terkejut dengan kondisi dan fasilitas kesehatan yang ada disana.

Ia lalu tergerak untuk memberlakukan standar perawatan yang ketat. Ia juga memastikan setiap bangsal bersih dan dipenuhi makanan dan peralatan medis.

Pengalaman itulah yang kemudian membawanya untuk terus mengkampanyekan reformasi dalam sistem kesehatan dan sistem keperawatan secara umum.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI