Waspadai Rasa Sakit Terbakar saat Buang Air Kecil, Bisa Jadi Gejala Kanker Vulva

Jum'at, 13 Mei 2022 | 08:14 WIB
Waspadai Rasa Sakit Terbakar saat Buang Air Kecil, Bisa Jadi Gejala Kanker Vulva
Ilustrasi vulva, sakit saat buang air kecil (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker vulva salah satu jenis kanker yang lebih mudah diobati dan disembuhkan daripada jenis kanker lainnya, asalkan terdeteksi sejak dini.

Kanker vulva sendiri berisiko menyerang wanita di atas usia 65 tahun. NHS pun menyarankan wanita harus konsultasi dengan dokter ketika memperhatikan ada perubahan pada vulva mereka.

Salah satu gejala paling umum dari kanker vulva adalah rasa sakit atau terbakar ketika buang air kecil. Tapi, ada pula tanda-tanda lainnya, seperti:

  1. Gatal, terbakar atau nyeri pada vulva yang tak kunjung hilang
  2. Benjolan, pembengkakan atau pertumbuhan seperti kutil pada vulva
  3. Menebal, menonjol atau bercak pada kulit vulva
  4. Pendarahan atau keputihan yang tidak berhubungan dengan menstruasi
  5. Nyeri vulva
  6. Ulserasi pada vulva
  7. Tahi lalat di vulva yang berubah bentuk atau warna
  8. Benjolan di selangkangan
Ilustrasi kanker vulva (shutterstock)
Ilustrasi kanker vulva (shutterstock)

"Banyak orang merasa malu membicarakan gejala ini. Tapi, Anda sangat perlu memeriksakannya ke dokter," kata Macmillan dikutip dari Express.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Tubuh saat Musim Panas, Konsumsi 4 Makanan Ini agar Tak Dehidrasi!

Karena, kanker vulva bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk berkembang. Umumnya, dimulai dari sel pra-kanker yang berubah perlahan selama beberapa tahun untuk menjadi sel kanker.

Cancer Research UK mencatat bahwa sariawan adalah infeksi jamur umum yang dapat mempengaruhi mulut dan kulit di berbagai bagian tubuh.

Bahkan, gejala sariawan vagina bisa mirip dengan gejala kanker vulva, seperti gatal dan nyeri, keputihan, serta nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks.

Secara umum, dokter tahu bahwa kanker dimulai ketika sel mengembangkan perubahan atau mutasi dalam DNA-nya.

"DNA berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Mutasi memberi tahu sel untuk tumbuh dan membelah dengan cepat," jelas Mayo Clinic.

Baca Juga: WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun secara Global, Kecuali Amerika dan Afrika!

Sel dan keturunannya terus hidup ketika sel-sel normal lainnya akan mati. Sel-sel yang terakumulasi membentuk tumor yang mungkin bersifat kanker, menyerang jaringan di dekatnya dan menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Meskipun penyebab pasti kanker vulva tidak diketahui, faktor-faktor tertentu tampaknya meningkatkan risiko penyakit tersebut.

Hal ini termasuk bertambahnya usia, terpapar human papillomavirus (HPV), merokok, memiliki sistem kekebalan yang lemah, memiliki riwayat kondisi prakanker vulva atau memiliki kondisi kulit yang melibatkan vulva.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI