Kasus Hepatitis Akut Misterius Meningkat Jadi 348 Kasus di Seluruh Dunia

Kamis, 12 Mei 2022 | 21:14 WIB
Kasus Hepatitis Akut Misterius Meningkat Jadi 348 Kasus di Seluruh Dunia
Ilustrasi Hepatitis Akut. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak telah meningkat, kini menjadi 348 secara global. Infeksi telah dilaporkan di 20 negara, dengan 13 negara lainnya sedang menyelidiki 70 insiden tambahan.

Beberapa negara telah mengonfirmasi adanya kasus kematian akibat infeksi yang belum diketahui penyebab pastinya ini.

Di Indonesia sendiri, ada 15 kasus hingga Senin (9/5/2022) dan sebanyak 5 anak telah dilaporkan meninggal. Anak lainnya masih dalam perawatan.

Amerika Serikat juga telah melaporkan beberapa kematian. Di negara ini, sekarang dokter disarakan untuk mengambil sampel hati dari kasus hepatitis akut paling parah, lapor The Sun.

Baca Juga: Pakar Ingatkan Hand Sanitizer Tidak Efektif Tangkal Adenovirus Penyebab Infeksi Hepatitis Akut

Petugas medis di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan hal itu harus dilakukan, sekaligus mengambil sampel tinja, sekresi tenggorokan, dan darah.

Ilustrasi anak sakit (Elements Envato)
Ilustrasi anak sakit (Elements Envato)

Tujuan dari pengambilan sampel adalah untuk mengetahui kemungkinan patogen yang menyebabkan peradangan hati tersebut.

Sejauh ini, pakar kesehatan menduga hepatitis akut misterius disebabkan oleh adenovirus 41.

Perwakilan dari program hepatitis global WHO Philippa Easterbrook mengatakan ada beberapa kemajuan penting dalam penyelidikan lebih lanjut dan beberapa penyempurnaan hipotesis kerja selama seminggu terakhir.

"Saat ini, hipotesis utama tetap yang melibatkan adenovirus, dengan masih pertimbangan penting tentang peran Covid juga, baik sebagai konfeksi atau infeksi sebelumnya," jelas Easterbrook.

Baca Juga: Mengenal Adenovirus, yang Disebut-sebut Biang Keladi Hepatitis Misterius

Pengujian selama seminggu terakhir mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen kasus dinyatakan positif adenovirus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI