Ketahui Cara Mengukur Tekanan Darah yang Benar di Rumah Serta Manfaatnya Dibanding Melakukan di Klinik

Risna Halidi Suara.Com
Kamis, 12 Mei 2022 | 14:46 WIB
Ketahui Cara Mengukur Tekanan Darah yang Benar di Rumah Serta Manfaatnya Dibanding Melakukan di Klinik
Tekanan darah tinggi, hipertensi (Pixabay/McRonny)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengukur tekanan darah atau tensi darah merupakan hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Tekanan darah tinggi atau hipertensi sendiri merupakan salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak diderita oleh orang Indonesia.

Dipaparkan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr. Erwinanto, Sp. JP(K), ada manfaat mengukur tekanan darah di rumah dibanding melakukannya di klinik kesehatan.

Salah satunya adalah terhindar dari diagnosa akibat White-coat Hypertension atau hipertensi jas putih. Hipertensi jas putih sendiri dapat diartikan sebagai tekanan darah yang meningkat di klinik, tetapi normal ketika diukur di luar klinik.

"Bisa dibayangkan jika Anda tidak mengecek tekanan darah di rumah, ada kemungkinan Anda mendapat hipertensi jas putih di klinik dan Anda mendapatkan perawatan yang sebetulnya tidak Anda butuhkan," kata dr. Erwinanto saat hadir dalam acara Temu Media Hari Hipertensi Sedunia, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga: Minum Ibuprofen dan Obat Tekanan Darah Tinggi Berisiko Rusak Ginjal, Simak Saran Ahli

Parahnya, ia menyebut sebanyak 30 persen hasil pengukuran tekanan darah di klinik adalah manifestasi dari hipertensi jas putih tersebut.

Dan meski lebih baik dilakukan di rumah, namun mengukur tensi darah juga tak bisa asal. Lebih lanjut, berikut cara mengukur tekanan darah yang benar di rumah seperti yang dipaparkan oleh dr. Erwinanto.

Pertama, ukur tekanan darah setiap hari setidaknya tiga sampai empat hari berurutan, lebih baik tujuh hari berurutan, setiap pagi dan sore hari.

Kedua, setiap mengukur tensi, lakukan setidaknya dua kali dengan jeda satu sampai dua menit.

Ketiga, tingkat tekanan darah ditentukan oleh rerata semua pengukuran kecuali pengukuran hari pertama.

Baca Juga: Waduh, Kasus ISPA dan Hipertensi Mendominasi Selama Libur Lebaran di Balikpapan

Hipertensi sendiri merupakan masalah kesehatan yang bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit, bocor, pecah, atau tersumbat.

Hal ini pada akhirnya dapat mengganggu aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak. Jika hal ini terjadi, sel-sel dan jaringan otak pun akan mati dan menyebabkan terjadinya stroke.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI