Awas, Ini 5 Kebiasaan Buang Air Kecil yang Salah dan Berbahaya untuk Kesehatan!

Kamis, 12 Mei 2022 | 09:55 WIB
Awas, Ini 5 Kebiasaan Buang Air Kecil yang Salah dan Berbahaya untuk Kesehatan!
Ilustrasi buang air kecil (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang mungkin belum melakukan cara terbaik untuk buang air kecil. Padahal, hal ini bisa menempatkan Anda pada risiko masalah kesehatan serius di masa mendatang.

Masalah kesehatan ini termasuk kandung kemih terlalu aktif, yang membuat Anda lebih sering buang air kecil.

Prof Stergios Stelios Doumouchtsis, seorang konsultan dokter kandungan dan ginekolog, mengatakan wanita lebih rentan terhadap masalah kandung kemih karena anatomi mereka.

Karena, uretra atau saluran yang dilalui urine mereka lebih pendek sehingga memudahkan kuman untuk menginfeksi.

Baca Juga: WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun secara Global, Kecuali Amerika dan Afrika!

"Uretra yang lebih pendek dari sudut pandang biomekanik memiliki dampak besar pada kontinensia," kata Prof Stergios dikutip dari The Sun.

Penting bagi wanita untuk memperhatikan kebiasaan buang air kecil mereka guna mencegah gangguan dan memastikan mereka dirawat dengan cepat ketika masalah itu terjadi. Berikut ini, beberapa kebiasaan ketika buang air kecil yang salah dan harus dihentikan.

Ilustrasi Buang Air Kecil (Pexels/Miriam Alonso)
Ilustrasi Buang Air Kecil (Pexels/Miriam Alonso)

1. Mengusap dari belakang ke depan

Prof Stergios, seorang ahli terkemuka di bidang uroginekologi, mengatakan jangan pernah menyeka organ intim dari belakang ke depan setelah buang air kecil maupun buang air besar.

Karena, ada flora bakteri di sekitar anus dan daerah perianal, vagina labia dan saluran genital. Cara mengusap atau menyeka organ intim yang salah bisa memindahkan bakteri dari satu area ke area lainnya.

Baca Juga: Gara-Gara Infeksi Virus Corona Covid-19, Bon Jovi Tak Bisa Nyanyi selama 2 Minggu

Kebiasaan ini bisa menyebabkan infeksi saluran kemih, yang bisa menyebabkan rasa terbakar saat buang air kecil, nyeri dan dorongan untuk buang air terus-menerus.

2. Keseringan menyeka

Menyeka organ intim setelah buang air kecil terkadang bisa menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif. Sisa-sisa tisu yang tertinggal di organ intim juga bisa menyebabkan iritasi dan berpotensi memicu infeksi.

3. Mengatur waktu buang air kecil

Kandung kemih biasanya menyimpan setidaknya 450-500 ml. Tetapi, jika Anda selalu buang air kecil setiap setengah jam atau setiap jam, kandung kemih mungkin terbiasa tidak menyimpan cukup urine atau kapasitasnya hanya 200 ml kurang.

Prof Stergios pun mengatakan tidak ada salahnya menahan kencing sampai Anda benar-benar tidak tahan dan harus segera buang air kecil.

Cara ini tidak akan menyebabkan infeksi saluran kemih. Kandung kemih justru akan terbiasa memberi sinyal untuk buang air setiap jam atau beberapa jam sekali.

4. Menahan kencing terlalu lama

Meskipun Anda tidak harus terlalu sering ke toilet untuk buang air keci. Tapi, bukan berarti Anda bisa menahan kending cukup lama hingga tak tertahankan.

Cara ini justru akan menyebabkan sensasi tidak menyenangkan pada organ intim. Anda tetap harus buang air kecil ketika memang kandung kemih terasa penuh dan tak mungkin untuk menahannya lebih lama lagi.

5. Minum air terlalu banyak

Minum air dalam jumlah cukup memang sangat disarankan demi menjaga hidrasi. Tapi, minum air terlalu banyak juga akan berdampak pada kandung kemih dan kebiasaan buang air kecil.

Prof Stergios mengatakan minum air dari jumlah yang disarankan tidak diperlukan, terlepas dari klaim kesehatan.

Kelebihan cairan tidak akan membantu kandung kemih karena dapat menyebabkan poliuria, yang berarti produksi urine terlalu banyak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI