Suara.com - Kopi salah satu minuman favorit banyak orang untuk membantu meningkatkan kewaspadaan. Ada beberapa cara membuat kopi antara lain dengan espresso, stovetop, cold press, dan cafetiere.
Cafetiere salah satu kopi yang menjadi perhatian para ilmuwan Norwegia. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Open Heart mengatakan bahwa menyiapkan kopi dengan metode ini meningkatkan risiko serangan jantung.
Kesimpulan itu dicapai setelah para ilmuwan dari Norwegia menganalisis dampak jumlah dan metode minum kopi terhadap tubuh.
Mereka menemukan kopi meningkatkan kadar kolesterol dengan jumlah kecil. Meski bersifat mikro, namun hasilnya masih dianggap signifikan jika seseorang minum kopi dalam jumlah yang cukup tinggi.
Baca Juga: WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun secara Global, Kecuali Amerika dan Afrika!
Rata-rata dilansir dari Express, tiga hingga lima cangkir kopi sehari yang disiapkan di cafetiere mulai menimbulkan masalah kesehatan yang merugikan.
Para peneliti pun mengatakan data mereka mendukung rekomendasi kesehatan sebelumnya untuk mengurangi asupan kopi, karena bisa meningkatkan kolesterol.
Dalam hal ini, 3 senyawa di dalam kopi yang bertanggung jawab atas kenaikan kolesterol, termasuk diterpen, kafestol dan kahweol.
Selain itu, cara minum kopi dengan diseduh mempengaruhi prevalensi bahan kimia ini dalam minuman.
Satu hal yang mengejutkan para peneliti ketika mereka menemukan kolesterol pria meningkat lebih tinggi secara signifikan, dibandingkan wanita setelah minum kopi. Tapi, mereka tidak tahu penyebab efek yang berbeda ini.
Baca Juga: Gara-Gara Infeksi Virus Corona Covid-19, Bon Jovi Tak Bisa Nyanyi selama 2 Minggu
Profesor Tom Sanders dari King's College London mengatakan mereka percaya perbedaan itu bukan fisiologis tetapi psikologis, karena pria sering minum kopi lebih banyak daripada wanita.
Selain itu, bukan berarti kopi adalah faktor dominan di balik peningkatan kolesterol. Faktor peningkatan kolesterol lainnya termasuk:
- Merokok
- Konsumsi alkohol
- Kurang aktivitas
- Pola makan yang buruk
- Kondisi kesehatan lain yang mendasari