Prof Zubairi Djurban Tegaskan Penyakit Mulut dan Kuku Tidak Akan Menular ke Manusia

Rabu, 11 Mei 2022 | 17:06 WIB
Prof Zubairi Djurban Tegaskan Penyakit Mulut dan Kuku Tidak Akan Menular ke Manusia
Ilustrasi sapi di India.[Unsplash/Heye Jensen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter spesialis penyakit dalam prof. dr. Zubairi Djurban, Sp.PD., menekankan bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang banyak hewan ternak tidak bisa menular ke manusia.

Penyakit serupa bisa terjadi pada manusia, namun dengan penyebab virus yang berbeda.

"Kalau pada manusia penyakitnya itu adalah Hand Footh and Mouth Disease (HFMD) yang disebabkan oleh Virus RNA yang masuk dalam Familia Picornaviridae. Gejalanya timbul bercak kemerahan. Bukan dari virus PMK itu," jelas prof. Zubairi, dikutip dari tulisannya pada akun Twitter pribadinya, Rabu (11/5/2022).

Menurut prof. Zubairi, dahulu memang pernah dilaporkan PMK menular ke manusia. Tetapi kasusnya tidak banyak. Sejak tahun 1960-an hingga saat ini kasusnya baru terjadi pada sekitar 40 orang. Salah satunya terjadi di Chili.

Baca Juga: Antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan, Ganjar Instruksikan Siaga di Perbatasan

Ilustrasi sapi (unsplash.com/@mrmrs)
Ilustrasi sapi (unsplash.com/@mrmrs)

Oleh sebab itu, prof. Zubairi mengingatkan masyarakat agar jangan panik dengan adanya penyakit tersebut.

"Enggak perlu panik, enggak perlu khawatir. Kasus penularan virus PMK ke manusia itu amat rendah," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga telah menyampaikan bahwa penyakit mulut dan kuku 'hampir tidak ada' yang menular dari hewan ke manusia. Kementerian Kesehatan telah berdiskusi mengenai hal itu dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (WOAH).

"Bahwa penyakit mulut dan kuku ini domainnya ada di hewan, jadi hampir tidak ada yang loncat ke manusia," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022).

Pada awal Mei lalu, penyakit mulut dan kuku itu ditemukan di sejumlah pasar di Jawa Timur. Budi menjelaskan bahwa PMK berbeda dengan virus SARS Cov-2, flu babi, maupun flu burung yang semuanya dapat menular ke manusia.

Baca Juga: Putar Otak karena Harga Daging Sapi Masih Tinggi di Majalengka, Pedagang Bakso Pilih Campur dengan Daging Ayam

PMK lebih sering menyerang hewan berkuku dua.

"Memang ini merupakan penyakit yang sangat menular di kesehatan hewan, tetapi sekali lagi, untuk kesehatan manusia sangat jarang meloncatnya," kata Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI