WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun secara Global, Kecuali Amerika dan Afrika!

Rabu, 11 Mei 2022 | 14:48 WIB
WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun secara Global, Kecuali Amerika dan Afrika!
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa jumlah kasus dan kematian akibat virus corona Covid-19 yang baru terus menurun secara global.

Dalam laporan mingguannya tentang pandemi Covid-19, badan kesehatan PBB mengatakan ada sekitar 3,8 juta infeksi baru dan lebih dari 15.000 kematian akibat virus corona Covid-19 minggu lalu.

Masing-masing kasus infeksi dan kematian akibat virus corona Covid-19 menurun 17 persen dan 3 persen pada minggu itu.

Tapi, angka-angka itu diyakini terlalu rendah dari jumlah kasus virus corona Covid-19 sebenarnya. Karena, semakin banyak negara yang mengabaikan pengujian dan pengawasan terkait virus corona Covid-19.

Baca Juga: Gara-Gara Infeksi Virus Corona Covid-19, Bon Jovi Tak Bisa Nyanyi selama 2 Minggu

Sementara itu dilansir dari ABC News, WHO justru menemukan kasus meningkat sekitar sepertiga di Afrika dan 13 persen di Amerika.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Ada pula lonjakan kasus virus corona Covid-19 hampir 70 persen dalam kematian yang dilaporkan di India.

Pekan lalu, pihak berwenang di Afrika Selatan mengatakan ada peningkatan kasus virus corona yang disebabkan oleh mutan BA4 dari varian Omicron.

Meskipun mereka mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan peningkatan kasus itu menghasilkan gelombang penyakit baru yag signifikan.

Varian Omicron versi BA4 tampak lebih menular daripada varian aslinya, WHO mengatakan belum ada bukti bahwa hal itu menyebabkan tingkat rawat inap atau kematian yang jauh lebih tinggi.

Baca Juga: Peneliti Temukan Virus Corona Covid-19 Tingkatkan Risiko Stroke Mata, Apa Itu?

Salim Abdool Karim, seorang ahli kesehatan masyarakat di Universitas KwaZulu-Natal, mengatakan bahwa Afrika Selatan juga berada di tengah masa liburan dan pengujian telah turun secara signifikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI