Dear Orangtua, Dokter Ingatkan Kebiasaan Menahan BAB Bisa Berisiko Bagi Kesehatan Anak

Rabu, 11 Mei 2022 | 07:05 WIB
Dear Orangtua, Dokter Ingatkan Kebiasaan Menahan BAB Bisa Berisiko Bagi Kesehatan Anak
Ilustrasi buang air besar (Unsplash/Giorgio Trovato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah buang air besar (BAB) keras hingga menimbulkan nyeri bisa membuat anak trauma. Pada beberapa anak, mereka bisa saja menahan saat merasakan sensasi BAB.

Namun Ketua UKK Gastro-Hepatologi IDAI - DR. Dr. Muzal Kadim, Sp.A(K) mengingatkan orangtua bahwa kebiasaan menahan BAB bisa berbahaya bagi kesehatan anak.

Lambat laun, kantung rektum pada usus mereka yang menjadi tempat penampungan feses, menjadi tidak peka dan tidak berfungsi dengan baik

"Kalau BAB terus ditahan, lama-lama (feses) terkumpul. Tadinya sudah mau keluar akan naik, berkumpul lagi di rektum atau kantong usus besar di bagian bawah kiri," jelas dokter Muzal dalam webinar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (10/5/2022).

Baca Juga: BAB di Toilet Duduk Bisa Sebabkan Radang Usus Buntu, Begini Kata Ahli

Normalnya, sisa makanan yang berubah menjadi feses akan terkumpul di dalam rektum. Kemudian setiap hari atau minimal dua kali seminggu, akan dikeluarkan melalui aktivitas BAB.

Apabila terlalu sering menahan BAB dan feses kembali masuk ke dalam tubuh, hal itu berisiko membuat rektum jadi melebar.

"Jadi kalau ada feses itu reflek ingin buang air, kalau lama-lama terkumpul dan akhirnya rektum melebar, bisa jadi enggak sensitif lagi rektumnya. Akibatnya sering terjadi cepirit," papar dokter Muzal.

Ia menambahkan, cepirit terjadi akibat feses yang sudah terkumpul banyak namun tubuh tidak memiliki sinyal agar melakukan BAB. Akibatnya, feses keluar sendiri dan sedikit-sedikit.

"Cepirit dan berbau, anak yang konstipasi ini sering dijauhi teman-temannya karena sering cepirit dan bau, kan kasihan," ucapnya.

Baca Juga: Susah BAB, Yuk Cobain 5 Tips Ini!

Ada tanda-tanda yang bisa diperhatikan orangtua apabila anak sedang menahan BAB. Di antaranya, anak menyilangkan kaki, sembunyi di bawah kolong atau di balik pintu, hingga memegang atau memeluk ibunya dengan ekspresi ketakutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI