Selama masa ini hormon testosteron biasanya turun, membuat ayah kurang rentan terhadap perilaku mengambil risiko dan menjadi lebih mampu mengasuh bayinya yang baru lahir.
Studi juga mencatat adanya kenaikan prolaktin, hormon yang membantu sang ibu dalam memproduksi ASI.
"Ayah (yang memiliki) prolaktin tinggi tampaknya lebih responsif dan sensitif terhadap tangisan bayi," jelas Antropolog Universitas Notre Dame Lee Gettler, dilansir Today Parent.
Jadi, secara tidak langsung hormon ini meningkatkan keinginan ayah untuk menjadi lebih dekat dengan anaknya.