Suara.com - Pemerintah baru saja mengumumkan temuan 15 kasus yang diduga hepatitis akut yang tersebar di Indonesia. Sebanyak lima anak meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Di dunia, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) melaporkan hampir 300 anak dari 20 negara mengalami penyakit hepatitis misterius itu.
Hepatitis akut merupakan peradangan pada organ hati yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, B, C, D, atau E. Namun, pada kasus yang belakangan terjadi pada anak-anak tersebut, tidak ditemukan jejak virus hepatitis.
WHO membeberkan adenovirus diperkirakan menjadi salah satu penyebab infeksi hepatitis akut. Hal itu lantaran 74 dari total 169 kasus terkonfirmasi disebabkan adenovirus.
Adenovirus sendiri adalah kelompok besar virus yang dapat menulari hewan dan manusia. Virus itu dinamai adenovirus karena mereka biasa berada di adenoids atau amandel.
Virus tersebut bisa menyerang siapa saja. Namun anak-anak dan bayi menjadi yang paling rentan, dimana gejala diawali dengan pilek ringan. adenovirus memang menjadi sejenis virus yang bisa menyebabkan infeksi pada mata, saluran pernapasan, dan pencernaan.
Sama halnya virus yang memicu masalah pernapasan, adenovirus menyebar lewat percikan halus liur di udara yang keluar saat orang bersin atau batuk. Sejauh ini peneliti baru menemukan jejak virus Sars-COV-2 dan adenovirus.
Sebagian ahli menduga adenovirus tipe 41 berkaitan dengan hepatitis akut meski investigasi masih terus berlanjut. Subtipe 41 sendiri masuk ke dalam kelompok adenovirus dengan gastroenteritis ringan hingga sedang, dengan gejala diare, muntah, dan sakit perut.
Pada kebanyakan orang dewasa, adenovirus hanya menjadi gangguan kecil. Gejalanya bisa hilang dalam satu atau dua pekan.
Baca Juga: Giliran Tunisia Setop Penggunaan Vaksin Janssen, Khawatir Pembekuan Darah
WHO sendiri sampai sekarang belum mengonfirmasi keterkaitan hepatitis akut dengan adenovirus. Namun WHO mengimbau negara-negara terus melakukan pengawasan sambil menerapkan langkah pencegahan untuk infeksi adenovirus.
BERITA TERKAIT
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
18 Maret 2025 | 17:26 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI