Suara.com - Silaturahmi menjadi salah satu tradisi Idul Fitri wajib yang dilakukan masyarakat di Indonesia. Bagi orang dewasa, hal ini mungkin terasa menyenangkan karena bisa jadi momen melepas rindu pada sanak saudara.
Namun hal berbeda mungkin bisa dirasakan oleh si kecil. Bertemu keluarga besar merupakan salah satu keteraturan baru yang tidak mudah untuk anak. Mereka mungkin akan sulit beradaptasi saat bertemu orang yang jarang atau bahkan baru saja mereka temui.
Terlebih, kata psikolog klinis dan keluarga Pritta Tyas, saat momen silaturahmi seperti Lebaran, anak seringkali menjadi pusat perhatian dan tak jarang ingin melakukan kontak fisik dengannya langsung.
"Orangtua bisa melakukan sounding terlebih dahulu dengan cara-cara yang konkret agar pertemuan keluarga terasa tidak terlalu menakutkan lagi bagi mereka," pungkas Co-Founder Goodenoughparents.id.
Baca Juga: 6 Fakta Mudik Lebaran 2022, Mulai dari Bebas PCR hingga Dilarang Takbiran
Nah, agar momen silaturahmi tetap bisa membuat anak nyaman, berikut beberapa hal yang bisa orangtua lakukan, seperti yang Suara.com kutip dari Good Enough Parents.
1. Kenalkan Siapa yang Akan Anak Temui
Salah satunya adalah kita bisa memperlihatkan foto keluarga besar pada anak terlebih dahulu. Atau membuat kartu bergambar foto dan nama, supaya anak dapat mengenali wajah yang akan ia temui.
2. Bermain Pohon Keluarga
Coba buat pohon keluarga yang disertai dengan foto untuk menjelaskan hubungan setiap orang dengan dirinya, atau ayah ibunya. Misalkan "Oma itu ibunya ayah."
Baca Juga: Salat Idul Fitri Bersama Jokowi, Jimli: Awalnya Malah Enggak Tahu
3. Berkenalan Lewat Video Call
Anak bisa mulai berkenalan dan mencoba ngobrol sebelum benar-benar bertemu, agar nantinya ia lebih percaya diri saat berintetaksi langsung.
4. Bermain Peran
Orangtua bisa berpura-pura menjadi kakek, nenek, tante atau anggota keluarga lainnya. Dengan bermain peran kita bisa sekalian mengajarkannya cara mengucapkan salam atau bagaimana merespons ketika diajak berbicara.
5. Buku Bertema Keluarga
Bacakan nyaring buku tenyang keluarga supaya anak nemiliki bayangan siapa dan bagaimana keluarga besar itu.