Beijing Sunyi dan Sepi Usai Pemerintah China Terapkan Lockdown Untuk Cegah Penyabaran Covid-19

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 09 Mei 2022 | 13:31 WIB
Beijing Sunyi dan Sepi Usai Pemerintah China Terapkan Lockdown Untuk Cegah Penyabaran Covid-19
Seorang anak mengenakan masker saat mengendarai skuter di sepanjang jalan pada hari yang berkabut dan tercemar di Beijing, China, Sabtu (6/11/2021). [JADE GAO / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jutaan orang di Beijing, Chinga masih harus menjalani pembatasan lockdown untuk mencegah wabah Covid-19. Penduduk Beijing khawatir mereka akan memiliki nasib serupa dengan 25 juta orang Shanghai di rumah selama beberapa minggu.

Para pejabat di sana mengatakan kota pembangkit tenaga listrik di timur itu memenangkan pertempurannya melawan wabah terburuk di China sejak pandemi dimulai.

Namun penguncian Shanghai telah meningkat, menyebabkan kemarahan dan protes yang jarang terjadi di ekonomi besar terakhir yang masih terpaku pada kebijakan nol-Covid.

Di Beijing, stasiun kereta bawah tanah dan kantor kosong selama jam sibuk Senin pagi di Chaoyang - distrik terpadat di kota itu - setelah para pejabat meningkatkan perintah kerja dari rumah pada hari Minggu karena meningkatnya kasus Covid.

Baca Juga: Berita Batam Kemarin 8 Mei 2022: Dua Pasien Covid-19 Meninggal - Bastian Steel dan Sitha Marino Terlalu Mesra

Bisnis yang tidak penting di distrik tersebut, yang berpenduduk 3,5 juta orang, ditutup, bahkan toko Apple di area perbelanjaan Sanlitun yang populer diperintahkan untuk tutup setelah dibuka sebentar di pagi hari.

Warga memakai masker berjalan di jalan layang pada hari yang berkabut dan tercemar di Beijing, China, Sabtu (6/11/2021). [JADE GAO / AFP]
Warga memakai masker berjalan di jalan layang pada hari yang berkabut dan tercemar di Beijing, China, Sabtu (6/11/2021). [JADE GAO / AFP]

"Saya merasa sangat tidak nyaman melihat begitu sedikit orang di sekitar," Wang, seorang petugas kebersihan setengah baya menunggu di luar restoran untuk shiftnya dimulai, seperti dikutip dari France24.

Beijing telah melaporkan ratusan infeksi dalam beberapa pekan terakhir, dengan 49 infeksi Covid-19 baru dikonfirmasi pada Senin, jumlah yang relatif kecil tetapi cukup untuk memicu pembatasan di jantung politik negara itu.

Shanghai telah menanggung beban terbesar dari lonjakan Omicron di negara itu, dengan lebih dari 500 kematian, menurut angka resmi.

Baca Juga: Kabar Baik! Usai Libur Lebaran, Pasien Covid-19 Di RSDC Wisma Atlet Kini Tersisa 3 Orang Saja

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI