Suara.com - Dunia kembali dilanda penyakit misterius. Kali ini WHO telah menetapkan hepatitis akut misterius sebagai kejadian luar biasa atau KLB. Di sisi lain, ada juga informasi mengenai faktor risiko perempuan mengidap kanker payudara. Apa saja?
Berita mengenai update kasus hepatitis akut misterius dan faktor risiko kanker payudara masuk dalam daftar berita kanal Kesehatan paling populer di Suara.com.
1. Heboh Kasus Hepatitis Misterius, Biaya Perawatan Ditanggung Pemerintah?
Belum juga reda pandemi Covid-19, kini dunia, termasuk Indonesia mesti waspada akan adanya kasus hepatitis misterius atau hepatitis akut berat. Sejumlah dugaan kasus telah dilaporkan di Indonesia.
Baca Juga: Apakah Hepatitis Akut Juga Bisa Menyerang Orang Dewasa?
Bahkan, beberapa waktu lalu tiga anak diduga meninggal akibat penyakit hepatitis misterius tersebut. Pemerintah sendiri juga telah menetapkan Rumah Sakit Sulianti Saroso sebagai rujukan untuk pasien hepatitis misterius.
2. Masih Jadi Penyakit Misterius, Bagaimana Cara Dokter Menangani Pasien Hepatitis Akut Berat?
Penyakit hepatitis akut yang kini tengah mewabah masih disebut sebagai penyakit misterius karena belum diketahui penyebab serta cara penularannya.
Dugaan sementara para ahli kesehatan di dunia, penyakit itu disebabkan oleh adenovirus tipe 41.
Baca Juga: Gawat, Indonesia Belum Bisa Lakukan Transplantasi Hati Darurat Terkait Hepatitis Misterius
3. Orangtua Wajib Tahu, Begini Cara Deteksi Hepatitis Akut Berat Pada Anak
Hingga kini hepatitis misterius masih terus bertambah di berbagai negara. Situasi ini menjadi kekhawatiran tersendiri, terutama di kalangan orangtua.
Pasalnya hepatitis akut ini banyak menyerang kelomok usia anak. Untuk itu, deteksi hepatitis aku menjadi sangat krusial.
4. 4 Faktor yang Bikin Perempuan Berisiko Terkena Kanker Payudara, Apa Saja?
Kanker payudara merupakan kanker paling umum di kalangan perempuan India dan sebagian besar dunia. Belakangan, perempuan yang sehat justru menjadi resiko terkena kanker payudara. Mengapa?
Melansir dari HealthShots, kanker payudara terjadi karena adanya mutasi yang dipicu oleh hormon estrogen. Sejumlah besar mutasi ini terdeteksi oleh tubuh dan tidak mengubah sel normal menjadi kanker.
5. Minum Ibuprofen dan Obat Tekanan Darah Tinggi Berisiko Rusak Ginjal, Simak Saran Ahli
Pasien yang diberi resep diuretik dan penghambat sistem renin-angiotensin (RSA), seperti penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) atau penghambat reseptor angiotensin (ARB) untuk mengontrol hipertensi harus menghindari ibuprofen.
Diuretik dan inhibitor RSA tersedia dalam berbagai nama merek farmasi. Sementara, obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen biasanya tersedia tanpa resep dengan merek nama yang berbeda.