Terpopuler: Raja Salman Dilarikan ke RS Hingga Sindrom Kelelahan Serius

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Minggu, 08 Mei 2022 | 21:49 WIB
Terpopuler: Raja Salman Dilarikan ke RS Hingga Sindrom Kelelahan Serius
Raja Salman didampinngi putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Raja Salman baru-baru ini dilarikan ke rumah sakit. Raja Arab Saudi itu dikabarkan menjalani tes kesehatan. Tahun 2020 lalu ia mengalami operasi kantong empedu.

Sementara itu, seringkali orang menganggap remeh kelelahan. Padahal ada sindrom kelelahan kronis yang masuk kondisi serius namun jarang terdiagnosis. Dua kabar tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya.

1. Raja Salman Dilarikan ke Rumah Sakit: Ternyata Sempat Alami Radang Kantong Empedu, Apa Itu?

Akun Twitter Raja Salman. [Twitter]
Akun Twitter Raja Salman. [Twitter]

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz, mendadak dikabarkan dilarikan rumah sakit di Jeddah, kota di Laut Merah, pada Sabtu (7/5/2022). Kabar menyebutkan bahwa Raja Salman tengah menjalani tes medis. Demikian seperti laporan SPA yang mengutip pernyataan pihak kerajaan, Minggu (8/5/2022).

Baca Juga: Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Dilarikan ke Rumah Sakit

Sebelumnya pemimpin berusia 86 tahun itu menjalani operasi kandung empedu pada 2020. Ia melakukan operasi tersebut karena mengalami peradangan kantong empedu. 

Baca selengkapnya

2. Sindrom Kelelahan Kronis Termasuk Kondisi Serius, Tetapi Jarang Terdiagnosis

Ilustrasi Kelelahan kronis (Pexels/RODNAE Productions )
Ilustrasi Kelelahan kronis (Pexels/RODNAE Productions )

Sindrom kelelahan kronis (CFS) adalah kondisi serius yang ditandai dengan kelelahan parah, yang tidak membaik walau sudah istirahat atau tidur. Kondisi ini juga dikenal sebagai myalgic encephalomyelitis (ME).

Meski pakar belum memahaminya dengan baik, mereka percaya bahwa kondisi ini melibatkan sistem neurologis dan kekebalan. Seringnya dipicu oleh infeksi virus atau bakteri.

Baca Juga: Waspada Penyakit Hepatitis Misterius Serang Anak, IDAI Beri Penjelasan Soal Ini

Baca selengkapnya

3. Orangtua Wajib Tahu, Begini Cara Deteksi Hepatitis Akut Berat Pada Anak

Ilustrasi peralatan medis untuk memeriksa jenis hepatitis. (Foto oleh Daniel Frank dari Pexels)
Ilustrasi peralatan medis untuk memeriksa jenis hepatitis. (Foto oleh Daniel Frank dari Pexels)

Hingga kini hepatitis misterius masih terus bertambah di berbagai negara. Situasi ini menjadi kekhawatiran tersendiri, terutama di kalangan orangtua.

Pasalnya hepatitis akut ini banyak menyerang kelomok usia anak. Untuk itu, deteksi hepatitis aku menjadi sangat krusial.

Baca selengkapnya

4. Apakah Hepatitis Akut Juga Bisa Menyerang Orang Dewasa?

Ilustrasi Hepatitis. [Shutterstock]
Ilustrasi Hepatitis. [Shutterstock]

Hepatitis Akut kini tengah melanda dunia, Indonesia menjadi salah satu negara yang turut terjangkit penyakit tersebut, dilaporkan sebanyak tiga orang anak meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini. Lantas apakah hepatitis akut bisa menyerang orang dewasa?

Terkait dengan menyebarnya kasus ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih melakukan investigasi dengan memeriksa panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit tersebut.

Baca selengkapnya

5. WHO: Kematian Terkait Covid-19 di Dunia Nyaris 15 Juta Jiwa

Petugas mengusung peti berisi jenazah yang meninggal dunia karena COVID-19 untuk dimakamkan di TPU Srengseng Sawah, Jakarta, Jumat (15/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Petugas mengusung peti berisi jenazah yang meninggal dunia karena COVID-19 untuk dimakamkan di TPU Srengseng Sawah, Jakarta, Jumat (15/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah kematian  yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan pandemi Covid-19 pada 1 Januari 2020 hingga Desember 2021 jumlahnya sekitar 14,9 juta jiwa.

Para ilmuwan kesehatan mengatakan jumlah pastinya ada antara 13,3 juta hingga 16,6 juta kematian yang disebabkan langsung oleh virus corona maupun berkaitan dengan dampak pandemi terhadap sistem kesehatan selama waktu tersebut.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI