Suara.com - Sebuah studi 20 tahun mengungkapkan hubungan antara penggunaan produk pembersih beracun dan risiko seseorang mengembangkan masalah paru-paru.
Para peneliti menemukan orang yang bekerja sebagai pembersih profesional menggunakan produk pembersih semprot berisiko mengalami kerusakan paru-paru sebanyak orang yang merokok 20 batang sehari.
Hal ini diperkirakan karena bahan kimia dalam produk pembersih yang memperparah selaput lendir di saluran udara.
Profesor Paul Morgan, Direktur Sistem Imunitas di Universitas Cardiff pun menyarankan semua orang untuk menggunakan produk pembersih yang lebih terukur.
Baca Juga: Kasus Transplantasi Jantung Babi ke Manusia, Ahli Temukan Virus pada Organ Itu!
"Sistem kekebalan kita perlu belajar untuk merespons kuman sejak dini," kata Paul Morgan dikutip dari The Sun.
Paparan kuman sehari-hari, debu rumah, dan serbuk sari yang mengaktifkan sistem kekebalan, mendidiknya untuk merespons benda asing tanpa bereaksi terhadap dirinya sendiri.
"Ketika ini gagal, itu membuat individu berisiko terkena alergi dan penyakit lain di kemudian hari yang disebabkan oleh sistem kekebalan buruk," katanya.
Penelitian pun menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh di pertanian memiliki sistem kekebalan lebih baik, daripada anak di lingkungan apartemen tanpa hewan peliharaan.
Anda juga perlu tahu bahwa ada bahan beracun, seperti polietilen (plastik yang meleleh) dalam lipstik, triclosan (antibakteri sintetis yang terkait dengan beberapa jenis kanker) dalam deodoran dan methylisothiazolinone (pengawet yang terkait dengan dermatitis) dalam shampo.
Baca Juga: Terkena Serangan Jantung, Aktris Kang Soo Yeon Meninggal Dunia pada Usia 55 Tahun
Karena tingkat penyerapan bahan kimia di kulit kepala kita 4 kali lebih besar daripada tingkat penyerapan di lengan kita, menyabuni dapat meningkatkan beban racun tubuh kita secara signifikan.
Meskipun kita juga tidak bisa memungkiri tetap membutuhkan produk pembersih untuk kebersihan rumah tangga. Di sisi lain, paparan bahan kimia dalam produk pembersih bisa berdampak buruk.
Tapi, Anda bisa mengambil langkah-langkah dengan mengurangi paparan bahan kimia dari produk pembersih tersebut, seperti mengurangi dosis penggunaannya.