Virus Babi Diduga Kuat Picu Kematian Pasien Transplantasi Jantung Babi Pertama di Dunia

Sabtu, 07 Mei 2022 | 13:30 WIB
Virus Babi Diduga Kuat Picu Kematian Pasien Transplantasi Jantung Babi Pertama di Dunia
Ilustrasi jantung (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus babi diduga kuat jadi penyebab kematian pasien penerima tranplantasi jantung babi pertama di dunia.

Beberapa waktu lalu, David Bennett lelaki berusia 57 tahun meninggal dunia pada 8 Maret, setelah dua bulan menerima operasi tranplantasi jantung babi.

Pada saat itu jantung yang digunakan sudah dimodifikasi genetik sedemikian rupa, agar bisa diterima tubuh dan sistem kekebalan manusia.

Direktur Program Transplantasi Jantung, Pusat Medis Universitas Maryland, Dr. Bartley Griffith selaku yang melakukan transplantasi, mengatakan berdasarkan tes DNA ditemukan virus babi, porcine cytomegalovirus ditemukan pada tubuh pasien sebelum kematian.

Baca Juga: Merokok Ganja Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung, Peneliti dari Universitas Stanford Menjelaskan Penyebabnya

"Kami mulai mempelajari mengapa dia meninggal. Virus mungkin jadi faktor atau bahkan bisa jadi pemicu semua ini," ujar Griffith dalam webinar laporan MIT Technology Review, mengutip Live Science, Sabtu (7/5/2022).

Padahal menurut Griffith, para dokter telah memeriksa jantung babi terkait virus beberapa kali. Tapi sayangnya, tes hanya bisa mendeteksi virus hidup yang bereplikasi atau berkembangbiak, bukan virus yang bersembunyi dan tidak bereplikasi.

Namun 20 hari usai tranplantasi, melalui tes darah virus babi tersebut berada di tingkat yang rendah di tubuh Bennett, dan dokter menduganya sebagai kesalahan pihak laboratorium.

Tapi 40 hari setelah transplantasi, Bennett terus kesakitan dan hasil tes menunjukan kadar virus dalam darahnya meningkat drastis.

Perlu diketahui porcine cytomegalovirus adalah virus spesifik yang ada di babi, dan diyakini tidak bisa menginfeksi manusia.

Baca Juga: Waspadai Disfungsi Ereksi yang Sering Terjadi, Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis

Namun, virus tiba-tiba bereplikasi di luar kendali pada jantung babi di tubuh Bennett tanpa adanya sistem kekebalan tubuh hewan tersebut yang bisa menekan virus.

Hasilnya dugaan kuat virus ini penyebab peradangan pada pasien.

"Apakah ini berkontribusi pada kematian pasien? Jawabannya jelas, kami tidak tahu, tapi mungkin berkontribusi pada kesehatannya secara keseluruhan," timpal Direktur Asosiasi Pusat Transplantasi Rumah Sakit Umum Massachusetts, Dr. Jay Fishman, yang tidak terlibat transplantasi Bennett.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI