Heboh 3 Anak Diduga Meninggal Akibat Hepatitis Misterius, Ahli: Perlu Bukti Laboratorium

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 04 Mei 2022 | 13:10 WIB
Heboh 3 Anak Diduga Meninggal Akibat Hepatitis Misterius, Ahli: Perlu Bukti Laboratorium
Ini Daftar Negara Yang Diserang Hepatitis Misterius, Capai Ratusan Kasus! (unsplash.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kamtian tiga anak yang diduga karena hepatitis misterius membuat masyarakat gempar. Pasalnya belum juga Covid-19 benar-benar melanda, masyarakat mesti harus berhadapan dengan penyakit yang masih belum banyak diketahui sebabnya ini.

Merespon hal tersebut, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Dr Tjandra Yoga Aditama bahwa bukti pembuktian laboratorium untuk bisa menyimpulkan penyebab kematian tersebut. 

"Akan baik kalau ada penjelasan lebih rinci tentang perbedaan fatalitas atas laporan satu meninggal dari 170 kasus di dunia dan tiga yang meninggal di Indonesia," katanya seperti dikutip dari ANTARA, Rabu, (4/5/2022). 

Dalam laporan resmi Kementerian Kesehatan RI disebutkan tiga pasien yang ditemukan di Jakarta dialami kelompok usia anak yang dirawat di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo, Jakarta.

Baca Juga: 5 Fakta Hepatitis Misterius yang Gemparkan Dunia, Diduga Sudah Masuk Indonesia

Kenali penyebab dan cara pengobatan Hepatitis A. (shutterstock)
Kenali penyebab dan cara pengobatan Hepatitis A. (shutterstock)

Pasien diduga mengalami hepatitis akut hingga meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022. Menurut Tjandra Yoga Adhitama laporan itu belum menyertakan keterangan hasil laboratorium hepatitis A,B,C dan E pada ke tiga kasus yang ditemukan.

"Data dunia menyebutkan bahwa kejadian hepatitis yang banyak dibahas ini maka hasil laboratorium hepatitis A-E negatif. Selain itu bagaimana hasil ada tidaknya Adenovirus 41 yang kini banyak diduga sebagai penyebab hepatitis di lintas benua ini," katanya.

Ia menegaskan perlu ada penjelasan tentang hasil laboratorium hepatitis A-E dan juga adenovirus pada kasus di Indonesia untuk disampaikan ke publik.

"WHO merekomendasikan pemeriksaan darah, serum, urine, feses, sampel saluran napas dan bila mungkin biopsi hati, semuanya untuk pemeriksaan karakteristik virus secara mendalam, termasuk sekuensing," katanya.

Tjandra yang juga mantan Direktur WHO Asia Tenggara itu mengatakan Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan atas kemunculan kasus hepatitis akut di Jakarta dan sejumlah negara sebab WHO telah menyatakan penyakit misterius itu sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Baca Juga: Terus Bertambah, Penyakit Hepatitis Akut di Sejumlah Negara Mencapai 170 kasus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI