Suara.com - Artis senior Mieke Wijaya meninggal setelah sebulan jalani perawatan di rumah sakit. Pemain film berusia 82 tahun tersebut dikabarkan mengidap sakit diabetes juga kanker.
Belum diketahui jenis kanker yang diidap Mieke Wijaya. Sang anak, Nia Zulkarnaen mengungkapkan kalau ibunya memang telah lebih dulu mengidap diabetes.
"Mama itu awalnya diabetes. Dan akhirnya ada kanker," ungkap Nia Zulkarnaen di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (3/5/2022).
Dari penuturannya, sang ibu telah dirawat selama satu bulan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Selama bulan Ramadhan lalu, Mieke Wijaya telah menjalani perawatan intensif.
Baca Juga: Mieke Wijaya Bakal Dikubur Satu Makam dengan Sang Suami, Nia Zulkarnaen Ungkap Wasiat Mengharukan
Salah satu penyebab terjadinya diabetes akibat adanya resistensi insulin. Kondisi itu membuat tubuh tidak lagi peka terhadap insulin, sehingga sulit memecah glukosa dalam darah menjadi energi.
Dikutip dari Hello Sehat, resistensi insulin merupakan kondisi yang menandakan bahwa tubuh tidak lagi dapat merespon kerja insulin sebagaimana mestinya, atau kebal terhadap insulin.
Kondisi itu rentan terjadi pada orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Apabila terjadi dalam waktu lama, glukosa akan semakin menumpuk di dalam darah. Sehingga kadar gula darah terlalu tinggi, maka akan menyebabkan diabetes tipe 2.
Hormon insulin diperlukan untuk membantu glukosa masuk ke sel-sel tubuh untuk dipecah menjadi energi. Saat tubuh tak lagi sensitif dengan keberadaan insulin, glukosa tak bisa masuk ke sel tubuh untuk dipecah menjadi energi, akhirnya tetap berada di dalam aliran darah.
Akibatnya, gula darah tinggi atau hiperglikemia. Orang yang mengalami hiperglikemia biasanya didiagnosis dokter mengalami prediabetes. Karena nilai kadar gula darah belum setinggi kadar gula darah pengidap diabetes, sehingga biasanya belum mengalami gangguan kesehatan yang berarti.
Baca Juga: Perjalanan Karier Mieke Wijaya Sejak Usia 15 Tahun, dari Bintang Film hingga Sinetron
Dijelaskan dalam studi American Diabetes Association, resistensi insulin selanjutnya akan memicu pankreas melepaskan terlalu banyak insulin dalam darah sehingga menyebabkan hiperinsulinemia.
Kondisi itu bukannya membuat penyerapan glukosa semakin efektif, tapi menyebabkan tubuh semakin sulit menyimpan glukosa sebagai cadangan energi.
Pelepasan insulin ke dalam darah membuat organ hati mengubah glukosa yang tersimpan menjadi lemak. Penumpukan lemak lantas menyebabkan sel-sel tubuh menjadi semakin kebal terhadap insulin.
Perlahan, pankreas yang terus-menerus bekerja untuk melepaskan insulin menjadi 'lelah' dan tak lagi dapat memproduksi cukup insulin. Akibatnya, kadar gula darah yang tinggi semakin tidak terkendali hingga menyebabkan diabetes tipe 2.