India Akui Ada Kekurangan Data Angka Kematian Akibat Covid-19 di Tahun 2020

Rabu, 04 Mei 2022 | 08:32 WIB
India Akui Ada Kekurangan Data Angka Kematian Akibat Covid-19 di Tahun 2020
Ilustrasi Covid-19 di India. (Cottonbro dari Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah India merilis kekurangan data angka kematian akibat Covid-19 saat pandemi 2020. Menurut pemerintah setempat, angka kematian di negara itu sebenarnya 475.000 lebih banyak dibandingkan total pada tahun 2020.

Tudingan kurangnya pencatatan data angka kematian Covid-19 di India disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO juga telah menyiapkan perkiraan angka kematian Covid-19 di India yang diyakini lebih banyak, tetapi baru akan dirilis beberapa hari ke depan.

Namun, India tidak setuju dengan metodologi yang dilakukan WHO dalam menghitung perkiraan angka kematian negara tersebut.

Sejumlah ahli WHO memperkirakan jumlah kematian Covid-19 yang sebenarnya di India mencapai 4 juta jiwa atau delapan kali lebih tinggi dari angka resmi. Lonjakan kematian diperkirakan meningkat ketika gelombang kasus yang didorong oleh varian Delta pada periode April dan Mei 2021. Data resmi perkiraan WHO itu baru akan dipublikasikan pada Kamis (5 Mei).

Baca Juga: 2 Tahun Ditutup, Penerbangan Untuk Umrah di Bandara Sultan Hasanudin Kembali Dibuka

Pejabat tinggi kesehatan India Vinod Kumar Paul mengatakan tidak ada yang disembunyikan dari total data kematian pada pandemi 2020.

"Itu adalah angka yang mutlak, benar, dan terhitung," kata Paul, dikutip dari Channel News Asia.

Dia mengatakan data yang menunjukkan 8,1 juta total kematian di India pada tahun 2020 dirilis oleh Kantor Kepaniteraan Jenderal dua hingga tiga bulan sebelumnya karena perhatian pada korban Covid-19 di negara itu.

"Ada narasi publik di media, berdasarkan berbagai perkiraan pemodelan, bahwa kematian Covid-19 India berkali-kali lipat dari angka yang dilaporkan, bukan itu kenyataannya," ujarnya kepada TV pemerintah.

"Kami sekarang memiliki data aktual untuk tahun 2020, tidak perlu melakukan pemodelan apa pun sekarang. Kami akan memiliki data aktual dan kuat untuk tahun 2021 juga. Pemodelan dapat menyebabkan estimasi yang berlebihan, estimasi yang tidak masuk akal," imbuh Paul.

Baca Juga: Hari Kedua Lebaran, Kasus Positif Covid-19 Indonesia Tambah 107 Orang, 18 Jiwa Meninggal

Penambahan jumlah kematian pada pasien infeksi virus corona di negara berpenduduk 1,35 miliar itu lebih lambat selama tahun 2020, dibandingkan selama pandemi 2021-2022.

India secara resmi melaporkan 148.738 kematian Covid-19 pada tahun 2020. Kemudian penghitungan melonjak hingga 523.889 per Selasa (3 Mei) dari total jumlah kasus positif lebih dari 43 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI