Suara.com - Warga Shanghai dilaporkan menderita diare dan sakit perut setelah mengonsumsi persediaan makanan yang diberikan pemerintah setempat di tengah masa kuncian atau lockdown Covid-19 diterapkan di sana.
Dilaporkan Insider, masyarakat yang mengalami dua masalah kesehatan tersebut diduga karena mengonsumsi makanan bebek rebus dan bakso yang dibagikan pemerintah setempat.
Seorang warga bernama Chen Man mengatakan kepada China Economic Weekly, dirinya merasa mual setelah mengonsumsi bebek rebus bantuan pemerintah.
“Bau bebeknya sangat kuat dan busuk,” ungkapnya Chen Man yang mengalami muntah tiga kali.
Baca Juga: Terpopuler Lifestyle: ART Masak Dianggap Penyelamat Semesta, Driver Ojol Diajak Buka Bersama
Otoritas setempat secara berkala mengirimkan paket kebutuhan sehari-hari, termasuk daging hingga sayuran kepada penduduk Shanghai. Namun, paket tersebut mendapat sorotan setelah beberapa warga mengaku menerima makanan kedaluwarsa.
Lewat postingan di platform Weibo pada Selasa (3/5/2022) hari ini, banyak warga mengatakan menderita diare setelah mengonsumsi bakso rebus dan ikan asap dari paket yang diberikan pemerintah.
Dilaporkan oleh Bloomberg, beberapa komite lingkungan juga telah menginstruksikan warga untuk membuang makanan yang meragukan. Sementara para pejabat mengatakan, mereka akan menyelidiki masalah tersebut lebih lanjut.
Isu jatah pangan berkualitas rendah ini tentu menambah kekesalan warga, yang sudah berjuang keras untuk mendapatkan pangan.
Tidak hanya itu, Senin (2/5/2022) kemarin, Komite Kesehatan Nasional telah mencatat adanya 1.661 kasus Covid-19 bergejala dan 15.319 kasus tanpa gejala di Shanghai, China.
Baca Juga: 5 Kudapan Spesial yang Cuma Ada Saat Lebaran, Ada Lemang Hingga Buras!