Heboh Hepatitis Misterius: Ini Dugaan Penyebab, Gejala, Cara Diagnosis dan Kelompok Paling Berisiko

Selasa, 03 Mei 2022 | 15:00 WIB
Heboh Hepatitis Misterius: Ini Dugaan Penyebab, Gejala, Cara Diagnosis dan Kelompok Paling Berisiko
Ilustrasi Sakit (Pexels/Tima Miroshnichenko)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengungkap berbagai fakta mengenai hepatitis miterius yang saat ini menghebohkan dunia.

Kata Prof Zubairi, pakar kesehatan di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Inggris, termasuk Indonesia sedang mencari penyebab hepatitis misterius yang tiba-tiba membuat anak-anak sakit, hingga beberapa di antaranya meninggal dunia.

"Amat serius, karena beberapa anak meninggal. Bahkan di Inggris 10 dari 145 pasien dengan hepatitis akut ini memerlukan transplantasi hati," tutur Prof Zubairi, melalui cuitannya, dikutip suara.com, Selasa (3/5/2022).

Hepatitis adalah penyakit peradangan hati atau liver. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi virus, infeksi cacing hati, kebiasaan minum alkohol, obat-obatan hingga penyakit komorbiditas seperti autoimun.

Baca Juga: Terpopuler Kesehatan: Waktu Terbaik Menyikat Gigi, Hepatitis Akut Berbahaya Mengintai Anak-anak

Berikut ini penjelasan lengkap Prof Zubairi seputar penyebab hepatitis misterius, cara diagnosis, gejala, hingga kriteria orang yang berisiko.

1. Penyebab Hepatitis Misterius
Hingga dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO, pakar kesehatan menyebutkan beragam sebab hepatitis misterius, yang juga diduga penyebab tiga anak meninggal di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta karena hepatitis akut.

"Para ahli sedang menyelidiki, termasuk di Indonesia. Sebagian ketemu Adenovirus 41. Sebagian kombinasi dua virus itu, dan masih mungkin dipicu penyebab lain," ungkapnya.

Adenovirus adalah virus umum yang menyebabkan penyakit pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkitis, pneumonia, dan diare. 

Sedangkan Adenovirus 41 belum pernah dikaitkan dengan penyakit hepatitis, karena biasanya virus ini bisa sembuh dengan sendirinya.

Baca Juga: Hepatitis Akut: 3 Anak Meninggal di Jakarta, Tapi Penyebab Belum Diketahui

2. Cara Mendiagnosis Hepatitis Misterius
Selain karena penyebabnya belum diketahui, pasien yang terinfeksi penyakit ini sudah menjalani berbagai tes hepatitis A, hepatitis B, C, D, dan E. Tapi semuanya dinyatakan negatif.

Padahal lima jenis hepatitis ini sudah diketahui penyebabnya. Termasuk bukan karena konsumsi obat, konsumsi alkohol atau bukan juga karena terinfeksi cacing hati.

"Kadar enzim transaminase di tubuh mereka juga lebih dari 500 unit per liter," terangnya.

Enzim transaminase adalah yang biasanya ditemukan pada hati atau liver, jantung, otot, ginjal, hingga otak.

3. Gejala Hepatitis Misterius
Penyakit yang sebagian besar menyerang anak-anak ini, menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu keluhan pasien umumnya diawali masalah gastrointestinal atau sistem percernaan yang bermasalah lebih dulu, yang kemudian disusul penyakit kuning.

"Tapi saat bersamaan tes laboratorium menunjukkan tanda-tanda peradangan hati parah. Sebagian besar anak tidak mengalami demam," terangnya.

4. Kriteria Usia Berisiko Hepatitis Misterius
Sejauh ini, kata Prof. Zubairi berdasarkan penjelasan WHO, dari hasil laporan dan identifikasi, penyakit ini berisiko besar dialami anak-anak bahkan bayi.

"Rentang usia pasien yang diidentifikasi sejauh ini antara bayi berusia satu bulan hingga remaja berusia 16 tahun," katanya.

Selain itu, Profesor Penyakit Dalam di RS Kramat 128 Jakarta itu juga menyoroti anak yang terinfeksi adalah mereka yang belum divaksinasi Covid-19. 

"Hipotesis (terkait vaksin Covid-19) ini tidak didukung data, karena sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis misterius ini justru belum menerima vaksinasi Covid-19," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI