"Yang ketemu pada sebagian kasus malah adenovirus, jadi bukan virus hepatitis, hanya gejalanya adalah gejala hepatitis. Anaknya kena demam, kuning, dan sebagainya. Jadi ini dua hal yang berbeda," lanjut Tjandra
Lebih lanjut, Kemenkes melaporkan beberapa gejala yang ditemukan pada pasien hepatitis akut yang meliputi:
- Mual
- Muntah
- Diare berat
- Demam
- Kuning
- Kejang
- Penurunan kesadaran
Ketidakjelasan etiologi
Perbedaan selanjutnya terletak pada etiologi atau asal muasal infeksi hepatitis akut tersebut. Dibandingkan dengan hepatitis tipe yang sudah ada, hepatitis misterius belum jelas asalnya dan keterkaitan dengan aspek lain seperti obat-obatan tertentu atau makanan yang dikonsumsi sebelumnya.
Tidak seperti hepatitis B maupun C yang disinyalir menjangkit pasien dari berbagai sumber seperti lingkungan yang tidak memiliki sanitasi yang memadai.
"Dengan etiologi yang belum jelas, apakah ada kaitan dengan penularan dengan makanan, atau obat-obatan tertentu, apakah ada kaitan dengan vaksin Covid-10 atau toxic tertentu, ini sangat berbeda dengan hepatitis kronis yang sudah ada di Indonesia seperti hepatitis B dan C," ujar Najmah Usman selaku epidemiolog Universitas Sriwijaya.