Suara.com - Waktu terbaik menyikat gigi menjadi berita terpopuler kesehatan hari ini, Senin (2/5/2022). Ada juga kasus hepatitis akut berbahaya di dunia yang juga sudah sampai di Indonesia.
Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini.
1. Dokter Gigi Sebut 30 Menit Setelah Makan Adalah Waktu Terbaik Menyikat Gigi, Apa Alasannya?
Dokter gigi mengatakan 30 menit setelah makan adalah waktu terbaik untuk menyikat gigi. Apa alasannya?
Baca Juga: Hepatitis Akut: 3 Anak Meninggal di Jakarta, Tapi Penyebab Belum Diketahui
Dijelaskan dokter gigi spesialis konservasi Dewi Isroyati dari Universitas Indonesia, harus ada jeda dari waktu makan dan menyikat gigi, setidaknya 30 menit. Jeda diperlukan agar kandungan asam yang berasal dari glukosa sudah menurun.
2. Covid-19 Belum Reda, Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Usai 3 Anak Meninggal Diduga Akibat Hepatitis Akut
Pandemi Covid-19 hingga kini masih belum reda meski kasus terus menurun. Belum juga reda Covid-19 di Indonsia, kini Kementerian Kesehatan meminta masyarakat meningkatkan kewasdadaan akan kasus hepatitis akut.
Peringatan itu keluar setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Baca Juga: 3 Anak Meninggal Dunia karena Hepatitis Akut dalam Dua Minggu, Kemenkes Lakukan Investigasi
3. Alert! Tiga Anak Meninggal di Jakarta Diduga Terinfeksi Hepatitis Akut, Bagaimana Gejala yang Mesti Diwaspadai?
Kementerian Kesehatan meminta masyarakat waspada terhadap penyebaran kasus hepatitis akut. Hal itu setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia.
Mereka meninggal dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022. Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
4. Ilmuwan Prediksi 200 Juta Orang di Dunia Alami Long Covid-19, Kok Bisa?
Para ilmuwan di dunia memperkirakan lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia mengalami efek jangka panjang dari Covid-19, berdasarkan penelitian baru-baru ini.
Ada kebingungan dan heterogenitas substansial tentang bagian mana dari pasien yang didiagnosis Covid-19 yang berjuang dengan kondisi pasca-Covid setelah fase gejala akut infeksi berakhir.
5. Survei: Stres Bikin Sepertiga Mahasiswa di Amerika Serikat Ingin Berhenti Kuliah
Masalah kesehatan mental yang terjadi pada pelajar dan mahasiswa tidak boleh dianggap remeh. Sebuah survei di Amerika Serikat mengungkap, tidak sedikit mahasiswa yang ingin berhenti kuliah karena stres dan tekanan saat menempuh pendidikan.
Survei yang dilakukan oleh Lumina Foundation dan Gallup mengungkap sepertiga mahasiswa AS mempertimbangkan untuk berhenti kuliah dalam 6 bulan terakhir.