Suara.com - Tradisi perayaan Idul Fitri biasa diwarnai dengan acara kumpul keluarga hingga menyantap berbagai hidangan yang manis hingga penuh cita rasa. Rupanya, hal tersebut bisa menjadi ancaman bagi kondisi kesehatan jika tidak diperhatikan dengan baik.
Adapun makanan yang biasa dinikmati mulai dari makanan manis hingga menu gurih bersantan dengan lemak. Tentunya, berbagai jenis makanan tersebut berpotensi menjadi bumerang jika tidak diatur selama Lebaran.
Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia cabang DKI-Jakarta (PDGKI-Jaya), Ida Gunawan menjelaskan sejumlah ancaman kesehatan yang dipicu akibat nafsu makan.
Ia mengungkap lima kondisi kesehatan yang bisa muncul akibat nafsu makan tak terkendali setelah selesai berpuasa. Apa saja kondisi kesehatan yang wajib diwaspadai setelah lebaran?
Baca Juga: Anies Salat Ied di JIS, Warga Antusias Mulai Berdatangan
Peningkatan gula darah
Kue-kue lebaran yang manis dan mengandung gula boleh dikonsumsi, asal tidak berlebihan, sebab berpotensi meningkatkan gula darah.
Ida mengingatkan untuk mengendalikan diri selepas puasa, khususnya ketika melihat deretan kue-kue manis yang menggiurkan.
Peningkatan kadar kolesterol dan lemak darah
Mengonsumsi secara berlebih makanan yang tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol dan lemak darah. Maka, jangan kalap begitu melihat makanan yang serba santan, daging, gorengan dan hidangan-hidangan creamy.
Baca Juga: PLN Sorong Pastikan Tidak Ada Pemadaman Listrik Selama Idul Fitri
Asam urat naik
Hati-hati dengan menu berisi daging jeroan dan yang berisi kaldu gurih, apalagi dengan tambahan emping. Ida berpesan agar masyarakat makan secukupnya, jangan berlebihan.
Gangguan pencernaan
Meja makan hampir bisa dipastikan penuh dengan menu-menu Lebaran yang membuat air liur menetes, apalagi bila yang disajikan adalah makanan khas yang hanya dimasak setahun sekali. Maka tak heran bila ada orang yang makan dalam jumlah berlebihan.
"Pedas berlebihan, santan berlebihan, kalau yang namanya berlebihan baik pedas, asam, minyak, gula, itu semua tidak baik untuk kesehatan pencernaan kita," kata Ida.
Apalagi bila dalam hidangan yang disantap jumlah seratnya tidak mumpuni, Anda harus berhati-hati agar tidak kena gangguan pencernaan.
Selama puasa, seseorang punya waktu makan yang teratur, hanya bisa makan selepas matahari terbenam dan sebelum azan Subuh berkumandang.
Ketika Idul Fitri tiba, Ida mengingatkan sebaiknya masyarakat menjaga pola makan yang teratur agar berat badan tidak meningkat.
"Bisa bablas naik dengan cepat berat badan karena menu makanan yang dikonsumsi jumlah kalorinya berlebihan," tutupnya. [ANTARA]