Libur Panjang, Beijing Larang Penduduk Makan di Restoran dan Kafe

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 02 Mei 2022 | 04:05 WIB
Libur Panjang, Beijing Larang Penduduk Makan di Restoran dan Kafe
Ilustrasi pandemi Covid-19 di dunia. [Suara.com/Eko Faizin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Libur Panjang Hari Buruh di China menyimpan risiko kenaikan kasus Covid-19. Untuk itu, pemerintah kota Beijing pun mengeluarkan larangan bagi penduduk untuk makan di restoran, rumah makan, dan kafe.

Tidak hanya itu, otoritas setempat juga membangun rumah sakit darurat untuk mengantisipasi gelombang terbaru Covid-19 varian Omicron.

Dilansir ANTARA, beberapa fasilitas umum di ibu Kota Tiongkok itu telah berubah fungsi menjadi rumah sakit yang mampu menampung 4.000 orang pasien COVID-19.

Otoritas kesehatan setempat pada hari Sabtu (30/4) melaporkan 59 kasus baru COVID-19 ditambah delapan kasus tanpa gejala, sebanyak 22 kasus di antaranya ditemukan di Distrik Chaoyang.

Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 1 Mei: Positif 81, Sembuh 160, Meninggal 1

Pasar kerajinan dan barang-barang antik Panjiayuan, Distrik Chaoyang, Beijing, China, ditutup total pada Sabtu (30/4/2022). [ANTARA/M. Irfan Ilmie].
Pasar kerajinan dan barang-barang antik Panjiayuan, Distrik Chaoyang, Beijing, China, ditutup total pada Sabtu (30/4/2022). [ANTARA/M. Irfan Ilmie].

Dengan demikian, sejak Jumat (22/4) hingga Sabtu (30/4) di Beijing terdapat 259 kasus yang tersebar di 13 distrik.

Sebagai distrik yang ditemukan kluster baru di sekolahan, Chaoyang mewajibkan warganya melakukan dua kali tes PCR massal pada hari Minggu (1/5) dan Selasa (3/5). Tiga tes sebelumnya sudah dilakukan yang terakhir kalinya pada hari Jumat (29/4).

Semua penjual makanan dan minuman di Beijing menangguhkan pelayanan makan dan minum di tempat.

Pembelian makanan dan minuman hanya dilayani untuk dibawa pulang, demikian pengumuman otoritas Kota Beijing melalui pesan singkat yang dikirimkan kepada setiap pengguna telepon seluler di Ibu Kota.

Protokol kesehatan secara ketat tetap diberlakukan di berbagai lokasi.

Baca Juga: Dukung Vaksinasi untuk Kesehatan Anak, Kak Seto Minta Masyarakat Cari Informasi Seputar Vaksin dari Pakar Kesehatan

"Saat hendak naik subway (kereta metro) menuju tempat kerja, ditanya polisi, mau pergi ke mana? Setelah saya jelaskan dan menunjukkan kartu identitas, baru diizinkan," kata seorang staf KBRI Beijing.

Otoritas Beijing menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok dengan harga normal di beberapa kawasan yang terkena penguncian wilayah (lockdown).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI