Suara.com - Banyak orang tua melakukan 'cara khusus' agar memiliki anak sesuai dengan jenis kelamin yang mereka inginkan. Misalnya, dari melakukan posisi seks tertentu hingga makan makanan tertentu.
Namun pada kenyataannya, tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol jenis kelamin bayi kecuali pasangan yang menjalani IVF atau bayi tabung dan melakukan skrining genetik pra-implantasi.
"Sains memberi tahu kita bahwa pada dasarnya Anda memiliki peluang 50-50 untuk mempunyai anak laki-laki atau perempuan," terang obgyn Sherry Ross, dilansir Insider.
Mengapa orang tua tidak bisa mengontrol jenis kelamin bayi?
Baca Juga: 5 Manfaat Bedak Bayi Selain Menyegarkan Tubuh Bayi Setelah Mandi
Wanita memiliki sel telur, yang memiliki kromosom X. Laki-laki memiliki sperma, yang membawa kromosom X atau Y.
Jika sel telur dibuahi oleh sperma X, maka hasilnya XX, atau secara biologis perempuan. Jika dibuahi oleh kromosom Y, itu XY, atau secara biologis laki-laki.
Hasil XX atau XY juga tidak selalu menentukan paakah anak akan mengidentifikasi diri mereka menjadi laki-laki atau perempuan. XX atau XY hanya menentukan jenis kelamin biologis mereka.
"Tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa Anda dapat mengendalikan jenis kelamin," kata Ross.
Ada satu pengecualian, yakni jika menjalani bayi tabung dan embrio diuji secara genetik sebelum implantasi, maka orag tua dapat memilih embrio laki-laki atau perempuan.
Baca Juga: Cerita Haru Pemudik Asal Palembang Melahirkan di Kapal, Bayi Diberi Nama Persis Nama Kapal
Pilihan ini sangat penting bagi orang yang mencoba menghindari penyakit seperti anemia sel sabit, yang kebanyakan ditemukan pada pria.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa sperma Y berenang lebih cepat. Karenanya, ilmuwan menduga bahwa berhubungan seks mendekati masa ovulasi dapat meningkatkan peluang memiliki anak laki-laki.
Singkatnya menurut studi tersebut, sperma Y lebih mungkin 'memenangkan perlombaan' untuk mencapai sel telur.
Namun, sebuah riset tahun 2020 menemukan bahwa tidak ada perbedaan ukuran atau pola pergerakan antara sperma X maupun Y.