Suara.com - Banyak virus paling mematikan dalam sejarah manusia berasal dari hewan dan berevolusi untuk menginfeksi manusia.
Virus terkenal mudah beradaptasi, karena mutasi konstan dapat membantu virus 'bereproduksi' di inang baru, Manusia juga telah membuat virus relatif mudah melompat dari inang hewannya.
Sebab, perkembangan global telah mendorong manusia dan hewan menjadi lebih dekat, memungkinkan virus melompat dari inang hewan dan menginfeksi manusia.
Perubahan iklim juga memainkan peran utama. Planet yang memanas, area dengan kepadatan penduduk yang tinggi, dan pergerakan hewan spesies iklim tropis menciptakan kondisi yang bagus untuk perkembangan virus.
Baca Juga: Ngeri! China Kembali Temukan Virus Corona Subvarian Omicron
Menurut Insider, berikut beberapa virus dari hewan yang sedang diamati oleh ilmuwan sekarang:
1. Virus corona yang dapat menyebabkan penyakit parah
Centers for Research in Emerging Infectious Diseases (CREID) memiliki tim di delapan pusat di seluruh dunia untuk melacak berbagai jenis virus corona.
Virus corona merupakan keluarga besar virus yang biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas ringan hingga sedang pada manusia.
Namun, beberapa virus corona baru sudah menyebabkan wabah dalam skala besar, termasuk penyakit parah seperti SARS, MERS, dan Covid-19.
SARS, atau sindrom pernafasan akut parah, diyakini menyebar dari kelelawan ke hewan mamalia lainnya sebelum menginfeksi manusia pada 2002 silam, membuat banyak orang jatuh sakit di 26 negara.
Kasus SARS dilaporkan lebih parah dan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata Covid-19. Namun, wabahnya mereda jauh lebih cepat daripada pandemi kali ini.
Sementara MERS atau sindrom pernapasan Timur Tengah berasal dari unta dan berevolusi agar dapat menyebar ke manusia pada 2012. Tetapi sebenarnya jenis virus corona ini tidak mudah menyebar ke mansuia, sehingga wabah penyakit dapat dikendalikan.
2. Ilmuwan masih mengawasi Ebola, terkait kontak kelelawar dan monyet
Virus Ebola dapat menyebabkan demam berdarah mematikan. Orang yang terinfeksi bisa mengalami muntah darah dalam kasus parahnya.
Lebih berbahanya, virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan dan jaringan tubuh penderita.
3. Penyakit yang dibawa nyamuk semakin mengkhawatirkan, tetapi tidak berpotensi pandemi
Flavivirus yang ditularkan kutu dan nyamuk tetap menjadi ancaman serius bagi manusia. Tetaoi virus ini tidak mungkin mencapai cakupan yang sama seperti SARS-CoV-2.
Virus seperti West Nile, demam berdarah , dan demam kuning dapat memasuki aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk, tetapi tidak dapat menyebar dari orang ke orang.
Penyakit yang dibawa nyamuk lainnya, seperti malaria, diperkirakan akan menyebar secara global dan inangnya juga akan melebar hingga mencakup area yang lebih luas.