Suara.com - Vaksin Nusantara yang diprakarsai mantan Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto, kembali memicu perbincangan publik. Kali ini karena beredarnya video yang menunjukan anak perempuan berusia 13 tahun, bernama Vanessa, yang dikabarkan kembali bisa berjalan setelah disuntik vaksin Nusantara.
Video yang menanpilkan remaja tersebut bersama dr. Terawan itu disebarkan oleh akun Twitter @gantinamaakunnn. Akun tersebut memaparkan kronologi, kalau Vanessa awalnya akan melakukan pengobatan karena sakitnya di RSPAD.
Tidak dijelaskan penyakit apa yang dialaminya. Ia datang ke kerumah sakit dalam kondisi tidak bisa berjalan dan duduk di kursi roda.
Atas rekomendasi pamannya, Vanessa diajak untuk disuntok vaksin Nusantara. Tak lama setelah itu, ia dikabarkan sembuh dan bisa berjalan lagi.
Baca Juga: Siap Terima Dokter Terawan, PDSI Dukung Terapi Cuci Otak dan Vaksin Nusantara
Menanggapi fenomena tersebut, Ketua Perhimpunan Alergi dan Immunologi Prof. Dr. Iris Rengganis Sp.PD.-KAI., menegaskan bahwa cara kerja vaksin Nusantara sebenarnya masih harus dipastikan.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memastikan kalau vaksin Nusantara belum dilakukan uji klinis fase ketiga sejak dibuat pada 2020. Namun, vaksin tersebut telah diberikan kepada sejumlah pejabat publik.
"Masih harus dipelajari lagi bagaimana kerja vaknus (vaksin Nusantara)," kata prof. Iris kepada suara.com, Jumat (29/4/2022).
Ia juga mempertanyakan diagnosis penyakit yang dialami Vanessa hingga tidak bisa membuatnya berjalan. Dokter spesialis penyakit dalam itu mengatakan bahwa orang yang sedang mengalami sakit tertentu perlu dilakukan tes kesehatan untuk memastikan apakah layak disuntik vaksin atau tidak.
"Diagnosis penyakit ini juga harus jelas, kenapa sampai tidak jalan. Sebaiknya di cek semua dulu, yang penting kita harus tahu jelas dulu bagaiman kerja vaksin," ujarnya.
Baca Juga: Kronologi PDSI Dideklarasikan Mantan Stafsus Terawan Agus Putranto