Suara.com - Kebanyakan orang akan tergoda makan berlebihan saat Hari Raya Idul Fitri, seolah sebagai pembalasan setelah sebulan berpuasa.
Makan berlebihan saat Lebaran ini pastinya buruk untuk kesehatan, salah satunya seseorang mungkin akan mengalami sakit perut.
Dr Magdi Mohamed, konsultan, pengobatan darurat, Rumah Sakit Burjeel mengatakan puasa membuat perut orang menyusut dan menjadi sensitif di kemudian hari.
"Kebiasaan puasa mengatur sistem pencernaan tubuh, begitu juga dengan enzim pencernaan yang akan diatur sesuai dengan makanan yang dikonsumsi. Regulasi ini bisa terganggu bila Anda makan berlebihan," kata Dr Mohamed dikutip dari Khaleej Times.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Teh Punya Manfaat Rahasia Untuk Lawan Kanker Hingga Penyakit Jantung
Dr Mohamed mengatakan penting untuk tetap makan dua sampai tiga kali sehari selama Lebaran.
Tapi, makan berlebihan secara mendadak bisa menyebabkan berbagai masalah medis dan kesehatan, seperti sakit perut, muntah dan diare.
Selain itu, Dr Mohamed juga menyarankan jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan manis selama Lebaran.
Glukosa dalam sistem pencernaan akan menyebabkan peningkatan sekresi cairan dan air di usus, yang dapat menyebabkan diare parah.
Dr Mohamed Ahmed Raslan Omar, spesialis penyakit dalam, di Rumah Sakit Burjeel, juga merekomendasikan dua hingga tiga kali makan setelah sebulan puasa dengan porsi yang secukupnya untuk mencegah gangguan lambung.
Baca Juga: Studi: Hampir 60 Persen Orang Amerika Sudah Pernah Terinfeksi Virus Corona Covid-19
Makan berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan sementara atau seumur hidup yang meliputi penambahan berat badan, obesitas, diabetes, penyakit jantung, radang sendi dan nyeri sendi.
Bentuk akut gastritis termasuk mual, merasa berat, kelelahan, sakit kepala parah, sesak napas, dan nyeri dada.