Imunisasi Terhambat, Wabah Campak di Afrika Naik 400 Persen Hanya Dalam Tiga Bulan

Jum'at, 29 April 2022 | 07:24 WIB
Imunisasi Terhambat, Wabah Campak di Afrika Naik 400 Persen Hanya Dalam Tiga Bulan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi pandemi Covid-19 masih menimbulkan masalah baru terkait penyakit lain, khususnya di Afrika. Organisasi Kesehatan Dunia WHO mencatat, benua itu mulai mengalami lonjakan wabah penyakit campak.

Kasus campak di Afrika telah lebih dari 17.000 kasus. Naik 400 persen hanya selama Januari hingga Maret 2022, dibanding periode yang sama tahun lalu, kata pakar WHO di Afrika Dr Benido Impouma, dalam jumpa pers.

Peningkatan wabah penyakit itu akibat terdampaknya penyediaan layanan kesehatan rutin juga imunisasi yang sebenarnya bisa mencegah campak. Impouma mengatakan, gangguan tersebut terjadi di banyak negara Afrika.

Sebanyak 24 negara di Afrika melaporkan terjadinya wabah polio selama tahun lalu, jumlah tersebut empat kali lebih banyak dari 2020.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Taiwan Tembus 10.000 Dalam Sehari, Tapi Hampir Seluruhnya Tidak Bergejala

Pada 2021, sebanyak 13 negara Afrika juga melaporkan wabah baru demam kuning, meningkat dari sembilan negara pada 2020 dan tiga pada tahun 2019, menurut angka WHO.

“Meningkatnya wabah penyakit lain yang dapat dicegah dengan vaksin adalah tanda peringatan,” imbuh direktur regional WHO untuk Afrika Dr Matshidiso Moeti, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia.

Moeti mengingatkan, ancaman penyakit lain juga tidak bisa diabaikan, meskipun infeksi Covid-19 memang masih menjadi pandemi saat ini.

“Saat Afrika bekerja keras untuk mengalahkan Covid-19, kita tidak boleh melupakan ancaman kesehatan lainnya. Sistem kesehatan bisa sangat kewalahan tidak hanya oleh Covid-19 tetapi juga oleh penyakit lain," ujarnya.

Kasus Covid-19 di Afrika tercatat telah mencapai 11,4 juta dengan kematian sekitar 252 ribu jiwa, menurut angka dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika.

Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 28 April: Positif 113, Sembuh 247, Meninggal 1

Meskipun paparan virus corona itu dinyatakan telah menurun sejak Januari 2022, WHO melaporkan peningkatan kasus dua kali lipat di Afrika Selatan, wilayah yang paling parah terkena dampak pandemi.

Sama halnya dengan campak yang bisa dicegah dengan vaksinasi, WHO mengingatkan pentingnya vaksin juga untuk mengurangi infeksi Covid-19

“Hal yang sama berlaku untuk imunisasi rutin seperti untuk Covid-19,” kata direktur eksekutif lembaga kesehatan reproduksi dan HIV di Universitas Witwatersrand Afrika Selatan Helen Rees.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI