Suara.com - Masalah ereksi, menjadi momok yang kerap ditakuti oleh banyak lelaki. Bahkan tidak jarang jiika masalah ereksi menganggu masalah seksual bahkan merusak buhungan rumah tangga.
Tapi, yang tidak banyak diketahui, bahwa menerapkan diet sehat ternyata mampu mencegah masalah masalah ereksi seperti disfungsi ereksi. Hal itu diungkapkan oleh Dokter Spesialis Urologi Konsultan Andrologi Urologi dari Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI), dr.Widi Atmoko, Sp.U (K).
"Bukan hanya masalah seksual seperti ereksi, tetapi masalah lain seperti jantung juga harus diet sehat. Kaitannya dengan ereksi, kita harus kurangi makanan cepat saji atau fast food, kemudian meningkatkan asupan buah-buahan dan sayuran," ujar dia dalam webinar "Seksualitas Pria: Suami Sehat, Istri Senang" yang diselenggarakan Eka Hospital, Kamis.
Ia menyarankan pria membatasi asupan kedelai karena asupan berlebihan dapat menurunkan kadar androgen atau testosteron sehingga menurunkan libido. Sebaliknya, mengonsumsi secara teratur dikatakan berdampak baik bagi kesehatan seksual karena kopi.
Baca Juga: Sempat Viral, Diet Puasa Intermiten Ternyata Tak Seheboh Klaimnya
Hal itu karena dapat meningkatkan kadar testosteron sekaligus membantu mengatasi masalah ejakulasi dini atau prematur. Selanjutnya, coba lakukan detoks tubuh yakni dengan membatasi minuman beralkohol karena alkohol dapat mengganggu persinyalan dalam hormon dan saraf pada kelenjar penis.
Khusus bagi pria yang suka membangun otot, sebaiknya mewaspadai steroid berlebihan. Asupan steroid yang berlebihan memang dapat meningkatkan massa otot tetapi sekaligus menurunkan efek hormon libido.
Berikutnya, sebaiknya setop merokok. Kebiasaan merokok menimbulkan risiko impotensi sebesar 1,8-3 kali lipat.
Widi mengatakan, para pria juga sebaiknya menjaga berat badan normal. Lemak berlebihan yang umum dijumpai pada kondisi obesitas akan mengubah hormon libido atau testosteron menjadi estrogen.
"Ketika ini terjadi akan menimbulkan disregulasi atau ketidakseimbangan hormon sehingga mengakibatkan impotensi, gangguan ejakulasi dan hipogonadisme atau masalah kekurangan hormon testosteron," kata dia.
Baca Juga: Berat Badan Jennifer Jill Turun 20 Kg di Usia 51 Tahun, Warganet Sebut Makin Seksi
Hal lain yang juga perlu dilakukan yakni rutin melakukan olahraga dan menghindari hidup sedenter. Gaya hidup sedenter atau tak aktif bergerak meningkatkan risiko disfungsi seksual sebesar 31 persen.