Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Badan POM memastikan semua telur cokelat Kinder yang dijual di Indonesia aman dan tidak mengandung bakteri Salmonella.
Dengan keputusan itu, maka cokelat Kinder dengan merek dagang Kinder Joy sudah bisa dijual dan dibeli di pasaran Tanah Air.
Sebelumnya, Badan POM sempat memutuskan memberhentikan sementara penjualan Kinder Joy dan peredarannya di Indonesia, sebagai proses sampling atau pengetesan acak atas ancaman bakteri Salmonella.
"Berdasarkan kajian risiko dan pengujian terhadap produk cokelat merek Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls yang terdaftar di Indonesia."
Baca Juga: 150 Orang Dilaporkan Jadi Korban Kasus Infeksi Salmonella Produsen 'Kinder Joy'
"Hasil pengujian laboratorium Badan POM menunjukkan ketiga produk tersebut negatif cemaran Salmonella," tulis Badan POM melalui keterangan yang diterima Suara.com, Kamis (28/4/2022).
Badan POM memastikan cokelat Kinder mengandung bakteri Salmonella yang dijual di luar negeri, berbeda dengan cokelat Kinder yang beredar dan terdaftar di Indonesia.
Berdasarkan data International Food Safety Authorities Network Global Alert (INFOSAN), cokelat Kinder yang diproduksi di Belgia menyebar di 77 negara, dan Indonesia tidak termasuk di dalamnya.
Cokelat Kinder yang diduga 'berkasus' itu diproduksi di Belgia, sedangkan yang terdaftar di Indonesia di produksi di India. Meski begitu Badan POM tetap melakukan tes, untuk berhati-hati menganalisis risiko keamanan.
"Produk cokelat merek Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls yang dihentikan sementara waktu peredarannya di Indonesia, maka dengan ini diumumkan bahwa produk tersebut dapat beredar kembali di Indonesia sejak penjelasan publik ini diterbitkan," jelas Badan POM.
Baca Juga: 5 Manfaat Kakao untuk Kesehatan, Salah Satunya dapat Mengurangi Gejala Depresi
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyoroti korban cokelat Kinder yang terkontaminasi Salmonella di negara Eropa sudah mencapai 151 orang, dan sebagian besar terdiri dari anak-anak.
Mengerikannya, strain Salmonella yang ditemukan menginfeksi, termasuk jenis bakteri yang resisten obat atau resistensi antibiotik (AMR).
Resistensi antibiotik adalah ketika obat antibiotik kehilangan kemampuannya untuk menghentikan pertumbuhan bakteri, atau tidak mampu membunuh bakteri.