Suara.com - Semangka merupakan buah kaya manfaat yang dipercaya dapat menjaga kulit dari jerawat dan terbakar sinar matahari, hingga mampu merawat kesehatan jantung.
Sebagai buah rendah kalori, semangka terbukti membantu seseorang terhindar dari dehidrasi karena mengandung lebih dari 90 persen air.
Namun mengonsumsi buah semangka secara berlebih dan di waktu yang salah tetap bisa menyebabkan efek samping. Setidaknya begitu kata pakar ilmu kesehtan Ayurveda, Dr Dixa Bhavsar.
Ayurveda sendiri merupakan ilmu kesehatan yang telah digunakan orang di India selama lebih dari 5.000 tahun.
Baca Juga: Gara-gara Buah Semangka, Juru Masak Ini Hampir Batal Puasa
Dikutip dari Hindustan Times, Dr Dixa menyebut semangka bermanfaat untuk menghilangkan rasa haus yang berlebih, kelelahan, rasa panas di tubuh, infeksi kandung kemih, edema dan peradangan.
Namun ia menyebut setiap orang yang memiliki masalah pencernaan untuk mengonsumsi semangka dalam jumlah sedang.
"Semangka dimakan karena sehat, menghidrasi dan dingin. Tapi jangan lupa semangka juga sulit dicerna," kata Dr Dixa Bhavsar.
Dia juga menyarankan untuk mengonsumsi buah semangka dalam jumlah sedang. Karena jika berlebih, semangka akan menyebabkan kembung dan gas hingga membuat sakit perut.
Bagaimana cara terbaik makan semangka? Kata Dr Dixa, dalam jumlah sedang atau moderat, serta dimakan sendiri atau tidak dicampur dengan makanan berat.
Baca Juga: 4 Manfaat Alpukat bagi Kesehatan, Dapat Memelihara Kesehatan Jantung
Sementara waktu terbaik makan semangka adalah di pagi hari sekitar pukul 10 pagi sampai 12 malam, sebagai pendamping sarapan, antara sarapa atau makan siang.
Semangka juga bisa menjadi camilan atau dikonsumsi setelah makan siang sebelum jam 5 sore. Ia sangat tidak menyarankan mengonsumsi semangka di malam hari atau saat makan malam.
Terakhir, orang yang perlu menghindari mengonsumsi semangka adalah orang dengan penyakit diabetes dan memiliki masalah pencernaan.