Suara.com - Satgas Covid-19 menyebut mobilitas masyarakat yang meningkat jelang Hari Lebaran memang bisa meningkatkan risiko penyebaran Covid-19.
Itulah mengapa vaksin booster alias vaksin dosis ketiga menjadi syarat mudik yang wajib dilakukan masyarakat. Sebab dengan semakin besarnya cakupan vaksinasi, tingkat kekebalan komunitas (herd immunity) pun semakin tinggi.
"Secara umum, capaian vaksinasi nasional sudah cukup baik, meskipun pemerataan cakupan vaksin ini masih harus terus ditingkatkan. Ditambah pula, kita masih perlu meningkatkan capaian vaksinasi booster," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito, dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19.
Wiku mengatakan dengan meratanya kekebalan komunitas di daerah, maka semakin optimal kekebalan komunitas secara nasional. Sehingga meminimalisir potensi penularan akibat masyarakat yang berpergian antar wilayah.
![Pemudik kereta api di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (22/4/2022). [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/28/10640-pemudik-di-stasiun-gambir.jpg)
Berdasarkan data capaian nasional, sayangnya ada beberapa daerah dengan cakupan vaksin dosis lengkapnya belum mencapai target 70 persen.
Bila merujuk hasil survei online ketiga dari Kementerian Perhubungan tentang Potensi Pergerakan Orang Selama Angkutan Lebaran menyatakan ada 5 provinsi di Pulau Jawa yang menjadi tujuan mudik terbanyak hingga 75% dari total pemudik.
Sementara data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kelima provinsi tersebut cakupan vaksin dosis lengkapnya berkisar antara 78 - 100%. Namun, pada cakupan vaksinasi booster-nya masih harus terus ditingkatkan karena baru 2 dari 5 provinsi yang mencapai target 30%.
Jika dirincikan lagi dari 5 provinsi tersebut, rata-rata cakupan dosis lengkap kelompok rentan untuk golongan warga lansia adalah 79 persen dan dosis booster 27,2 persen. Untuk anak (12 - 17 tahun) rata-rata cakupan dosis lengkap adalah 90,4% dan dosis booster masih 2,5%.
"Belum meratanya cakupan vaksin dosis lengkap serta capaian booster yang masih perlu ditingkatkan tentunya perlu untuk menjadi kewaspadaan kita bersama," ingat Wiku.
Baca Juga: Pandemi Belum Berakhir, Satgas COVID-19 Tegaskan Salat Ied Tahun Ini Tetap Pakai Masker
Adapun pada kelimanya dapat terlihat perbandingannya, secara berurutan dari tujuan terbanyak di Jawa Tengah mencapai 27,5% atau 23.5 juta pemudik dengan cakupan vaksin booster 17,5%. Diikuti, Jawa Timur mencapai 19,6% atau 16.8 juta pemudik, dengan cakupan vaksin booster 14,2%, Jawa Barat (non Jabodetabek) 17,2% atau 14.7 juta pemudik dengan cakupan booster 32,3%, wilayah Jabodetabek 7% atau 5.9 juta pemudik, dengan cakupan vaksin booster 32,2 persen, serta DI Yogyakarta 4,6% atau 3.9 juta pemudikbdengan cakupan booster 29,1 persen.