Malaysia Izinkan Masyarakat Lepas Masker di Luar Ruangan, Indonesia Kapan?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 28 April 2022 | 12:04 WIB
Malaysia Izinkan Masyarakat Lepas Masker di Luar Ruangan, Indonesia Kapan?
Ilustrasi melepas masker. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Malaysia kini tak lagi diwajibkan menggunakan masker di luar ruangan. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin yang memaparkan tentang aturan pengendalian Covid-19 terbaru.

Dalam paparannya, ia mengatakan bahwa siapa pun dapat pergi ke tempat mana pun terlepas dari status vaksinasi mereka. Pemilik toko hanya perlu mengecek apakah orang tersebut positif Covid-19 atau tidak di aplikasi MySejahtera miliknya.

Mengenakan masker di luar ruangan tergantung pada kebijaksanaan individu tetapi diwajibkan di dalam ruangan dan di transportasi umum, termasuk kendaraan e-hailing. Individu dapat melepas topeng mereka di dalam ruangan jika mereka makan, memberikan pidato, melakukan olahraga berat atau memberikan pertunjukan.

Mereka yang sakit atau memiliki gejala harus memakai masker mereka terlepas dari apakah itu di dalam atau di luar ruangan.

Baca Juga: Sebabkan 400 Warga Dikarantina, Seorang Guru di China Ditahan Polisi

ilustrasi masker untuk hidup sehat (pexels.com/ Harrafi Mulki)
ilustrasi masker untuk hidup sehat (pexels.com/ Harrafi Mulki)

Depkes akan memberlakukan mandat masker di dalam ruangan di bawah Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular 1988 (UU 342). Tidak lagi wajib memindai kode QR MySejahtera tetapi setiap orang dianjurkan untuk mengaktifkan MYSJ Trace. Lantas bagaimana Indonesia?

Beberapa waktu lalu, Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan antibodi yang tinggi dalam level komunitas maupun populasi, bukan berarti meninggalkan kepatuhan pada protokol kesehatan yang berlaku.

"Bukan berarti lepas masker, yang ada malah peningkatan kasus lagi. Lonjakan kasus di China karena vaksinasi lansia tidak sebaik di Indonesia. Kita konsisten terus pada lansia," katanya.

Pandu mengatakan imunitas penduduk adalah modal dasar menghadapi virus, meskipun berbagai mutasi virus yang terjadi di dunia belum seluruhnya bisa pastikan.

"Kalau semua penduduk dunia memiliki kekebalan, maka evolusi virus jadi lebih lama frekuensinya dan aktivitas masyarakat berjalan lebih lama," katanya.

Baca Juga: Hits Kesehatan: Amber Heard Punya Masalah Kepribadian, Ciri-ciri Gejala Maag

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI