Daripada Kisruh Soal PDSI, IAKMI Ingatkan IDI untuk Selesaikan Masalah Kesehatan Masyarakat

Rabu, 27 April 2022 | 21:57 WIB
Daripada Kisruh Soal PDSI, IAKMI Ingatkan IDI untuk Selesaikan Masalah Kesehatan Masyarakat
Ilustrasi dokter. (Shuttterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deklarasi Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) jadi perbincangan publik karena seolah-olah menjadi tandingan bagi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi profesi kedokteran.

Pembentukan PDSI juga dikaitkan untuk mendukung dokter Terawan Agus Putranto yang terancam dikeluarkan sebagai anggota IDI berdasarkan rekomendasi sanksi dari Majelis Kode Etik Kedokteran (MKEK).

Mesku begitu, IDI diingatkan untuk lebih fokus mengurus masalah kesehatan di masyarakat. Dewan Penasihat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengatakan bahwa IDI masih punya banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan.

"Saya pikir PR IDI juga banyak. Pertama dengan adanya transisi epidemiologi, belum Covid selesai kita juga memiliki beban ganda penyakit menular. Seperti tuberkolosis, HIV-AIDS, malaria," kata Hermawan saat dihubungi suara.com, Rabu (27/4/2022).

Baca Juga: Terpopuler Kesehatan: Beda PDSI dengan IDI, Faktor yang Mempengaruhi Panjang Umur Manusia

Didirikan Mantan Stafsus Dokter Terawan, Benarkah PDSI Ingin Tandingi IDI? (Suara.com/Dini Afrianti)
Didirikan Mantan Stafsus Dokter Terawan, Benarkah PDSI Ingin Tandingi IDI? (Suara.com/Dini Afrianti)

Angka kasus penyakit tidak menular di Imdonesia juga masih tinggi. Hermawan mengatakan, penyakit jantung, ginjal, hipertensi, stroke, juga kanker masih jadi persoalan kesehatan di masyarakat yang juga memakan sebagian besar subsidi biaya pengobatan dari pemerintah.

"Yang jauh lebih penting juga standarisasi melalui sistem pelayanan kesehatan. Ada rancangan sistem kesehatan nasional yang harus di-review dan direvisi oleh berbagai profesi di dalam bidang kesehatan, tidak hanya IDI. Ada perawat, kesehatan masyarakat, bidan, apoteker, dan lainnya," tuturnya.

"Saya yakin banyak yang harus diurus daripada pusing tentang PDSI," pungkas Hermawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI